Untuk
kesekian kali, tema tentang social media
akan dibahas. Kali ini saya khusus membahasnya tentang pengaruh sinyal operator
telekomunikasi terhadap aktifitas di dunia social
media. Dan, apakah Anda tahu bahwa terdapat pelajaran moral dari sinyal
operator yang kita gunakan? Saya rasa tidak semua orang mengetahuinya, bahkan
saya sendiri pun baru menyadarinya.
Sejak
10 tahun silam, semenjak saya memiliki hand
phone, semenjak itu pula saya mengenal adanya operator. Ada operator
berwarna merah, kuning, hijau, biru, ungu, dan warna-warna lainnya. Saya pernah
menggunakan operator seluler berwarna kuning, kemudian berganti ke warna merah,
hingga sekarang, namun karena ada beberapa alasanl maka saya menambah operator
selular lainnya, yaitu yang berwarna ungu. Ah, seperti lagu balonku ada lima
saja ya warna operator selular ini :D
Hikmah
dan pelajaran pertama yang saya dapatkan adalah tentang hijrah. Apa
hubungannya? Tentu saja ada. Secara tidak langsung saya telah melakukan hijrah,
berpindah dari operator satu menuju ke operator lainnya yang menurut saya lebih
baik, lebih terjangkau dan lebih mengerti kebutuhan saya. Tidak mudah dalam
melaksanakan proses hijrah ini, apalagi saat kita menjalani proses terberat
dalam hijrah yaitu adaptasi. Proses ini memerlukan waktu yang relatif lama,
memerlukan tenaga yang banyak, memerlukan pemikiran yang mendalam, memerlukan
kejernihan hati yang ikhlas.
Hijrah,
kata ini pernah melekat begitu dalam di hati dan pikiran saya. Ya, saya pernah
melakukan hijrah demi untuk menyelamatkan iman dari perbuatan dosa. Ya, saya
pernah melakukan hijrah tempat tinggal, untuk mencari dan menemukan apa esensi
dan tujuan hidup saya. Ya, saya pernah melakukan hijrah hati, untuk melengkapi separuh
ibadah saya dan memperbaiki kualitas diri menjadi muslimah yang lebih baik
lagi.
Alhamdulillah,
di setiap langkah yang saya niatkan untuk hijrah memberikan hikmah positif dan
dapat menolong saya untuk menjadi pribadi yang lebih berguna lagi. Alhamdulillah,
saya mendapatkan apa yang memang saya butuhkan, bukan apa yang saya inginkan.
Alhamdulillah, karena saya tahu Alloh adalah Dzat Yang Maha Penyayang, Dia
memberikan apa yang terbaik untuk saya.
Sedangkan
hikmah kedua adalah tentang kekuatan doa, tentang seberapa berat kadar keimanan
kita dalam beribadah dan tentang jawaban atas pertanyaan “kapan do’aku akan
di-ijabah?”. Kembali lagi Anda pasti bertanya, apa hubungannya? Bila kita
mengalami kendala dan masalah tentang sinyal operator seluler, maka kita merasa
seakan-akan kita tidak mampu untuk melakukan apa pun. Kita tidak bisa update status, tidak bisa memajang foto
selfie, tidak bisa pamer makanan yang baru dimasak, tidak bisa update lagi makan di restoran terkenal,
tidak bisa menyebarkan pose mesra di tempat-tempat objek wisata, dan pekerjaan
sia-sia serta mengandung riya lainnya, nau’dzubillah….
Nah,
saat mengalami masalah sinyal tersebut, segala macam cara akan kita lakukan
agar kita dapat segera membuka internet. Mulai dari memanjat pohon, naik ke
atap rumah, pergi ke rumah teman yang sinyalnya bagus, atau langsung mengganti
operator seluler-nya :D Apalagi bila ternyata percakapan pribadi (chatting) di jaringan pribadi terhambat,
hanya terlihat tanda checklist atau
bahkan tanda silang, wah bisa dipastikan sebagian orang akan mengeluarkan
sumpah serapahnya kepada operator seluler yang digunakannya. Sebegitu
pentingkah sinyal operator?
Bila
sinyal operator memang sepenting itu, maka sama seperti sinyal do’a dan ibadah
yang kita lakukan, bahkan jauh lebih penting dibandingkan sinyal operator mana
pun di dunia ini. Bukankah kita tahu bahwa Alloh memiliki operator yang jauh
lebih canggih dan dahsyat untuk umat-Nya. Kapan pun kita mau meminta dan
memohon, selalu sampai dengan segera. Wuuuzzzhhh secepat kita berucap secepat
itulah Allaoh juga mendengarnya.
Tapi
masalahnya ada pada sinyal kita sendiri, coba kita ingat, kapan terakhir kita
bermunajat dengan khusuk dan penuh kerinduan? Kapan kita melantunkan
puji-pujian dan shalawat kepada Rasul SAW? Kapan kita benar-benar beribadah
dengan tulus dan ikhlas tanpa mengharap apa pun? Ah, saya sendiri pun mengakui
kalau saya masih jarang melebarkan sinyal dalam bermunajat kepada-Nya :’( Sinyal
ibadah kita ini sering terganggu oleh silaunya dunia, oleh nikmatnya dunia,
oleh kemegahan dunia, oleh nyamannya dunia. Padahal bila kita mau memperkuat
sinyal ibadah, apa pun yang kita minta akan dikabulkan oleh Alloh SWT, Insya
Alloh, Aamiin ya Robb…
-200215-
0 komentar:
Posting Komentar