19 Mei 2014

Kebaikan Yang Berbisik

Topik pengajian minggu ini adalah tentang mendamaikan orang yang bersengketa (bertengkar). Dimana tindakan untuk mendamaikan orang yag sedang bertengkar merupakan salah satu perbuatan baik yang mendatangkan kebaikan bagi banyak orang.

Mendamaikan orang yang bertengkar merupakan salah satu kebaikan berbisik. Apakah maksud dari kebaikan yang berbisik? Maksudnya adalah saat kita melakukan kebaikan dalam keadaan sembunyi-sembunyi atau berbisik. Mengapa harus bersembunyi atau berbisik? Karena untuk menghindari perbuatan riya dan sum’ah. Riya adalah perbuatan baik yang dilakukan dengan maksud agar orang lain melihat ibadah yang dilakukan. Sedangkan sum’ah adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud

Tiga kebaikan yang sebaiknya dilakukan dalam keadaan berbisik dan disembunyikan adalah menghimbau atau menyuruh orang untuk bersedekah. Seperti yang kita ketahui bahwa Rasulullah SAW selalu bersedekah secara sembunyi-sembunyi dengan maksud agar orang yang diberi sedekah tidak tersinggung dan menghindari adanya penyakit riya di dalam hati, meskipun tidak jarang Beliau SAW juga bersedekah secara terang-terangan dengan maksud agar para sahabat dapat meniru dan meneladani sikap Rasulullah yang gemar bersedekah. Ingat sebuah kata-kata mutiara yang menyebutkan bahwa “ketika tangan kanan bersedekah maka tangan kiri tidak boleh mengetahuinya” :)

Kebaikan berbisik yang kedua adalah menghimbau atau menyuruh orang lain untuk berbuat kebaikan. Kebaikan apa pun yang akan kita lakukan, sebaiknya tetap dirahasiakan. Misalnya, bila kita melihat resleting rok atau celana orang lain terbuka dan kita hendak memberitahukannya, maka lakukanlah secara berbisik. Berbisik di sini bermaksud agar orang tersebut tidak merasa malu dan agar orang lain tidak ikut-ikutan melihat kejadian tersebut, apalagi sampai orang lain menertawakannya.

Kebaikan berbisik yang ketiga adalah mendamaikan manusia. Kita pasti akan mendapatkan banyak hal (aib) antara kedua orang yang sedang bermasalah dan bertengkar. Sedangkan Allah SWT pernah memberitahukan agar kita menutup aib saudara kita, karena aib saudara adalah aib kita juga. Itulah sebabnya proses untuk mendamaikan orang yang sedang bertengkar sebaiknya dilakukan secara tertutup dan rahasia, demi menutupi aib apa saja yang kita dengar.

Ketiga perbuatan baik tersebut memang sebaiknya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tertutup, rahasia dan berbisik. Namun, untuk perbuatan lainnya sebaiknya tidak dilakukan secara berbisik. Agama Islam sendiri melarang umatnya berbisik ketika terdapat orang lain di satu tempat yang sama dengan kita. Hal tersebut dilarang karena menghindari terjadinya fitnah atau buruk sangka. Berbisik tentang hal selain untuk perbuatan kebaikan sangat dilarang karena perbuatan tersebut terkesan tidak menghargai dan menghormati orang lain.

Sssttttt….. dilarang berbisik-bisik ya :D


190514

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis