16 September 2013

Kemana Reward?

Ada bagian belahan bumi yang mengatasnamakan materi sebagai titik balik reward seseorang. Namun ada juga dibalik belahan bumi lainnya terdapat reward yang sangat membahagiakan bagi orang-orang yang memiliki keahlian dan mampu menghasilkan karya nyata.

Tapi, ketika keahlian hanya menjadi hiasan semata dan berhasil dilumpuhkan oleh keterikatan keluarga (baca nepotisme), yang pada akhirnya mematahkan potensi yang berharga dari seseorang, maka mungkin saja para orang yang memiliki keahlian akan segera hengkang dari bumi tersebut.
Wajar saja bila fenomena para ilmuwan atau cendikiawan atau pemikir atau para ahli berubah haluan ke belahan bumi yang lebih menghargai hasil karya daripada ikatan darah semata. Wajar saja mereka nyaman berada di negeri orang karena mereka merasa bangga dengan keahliannya, bukan karena darah yang mengalir di tubuhnya.

Reward, penghargaan, mungkin masih sulit didapatkan di negeri ini, di tanah ini, di kampung kita sendiri. Bukan karena kita miskin, tidak, bukan karena kita tidak punya SDA, tidak, bukan karena kita tidak punya SDM, juga tidak. Hal yang tidak kita miliki adalah kesadaran dan kejujuran untuk mau mengakui keahlian dan kemampuan orang lain atas hasil karya yang dihasilkannya.

Ah, kasian ilmu pengetahuan, potensi dan keahlian yang teronggok tak berguna dikalahkan oleh materi yang berlimpah...


-160913-

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis