16 Februari 2012

Apa yang Akan Anda Lakukan? Refleks? Panik? Atau Mematung?


Apa yang akan Anda lakukan apabila selang yang menghubungkan antara tabung gas dan kompor gas Anda tiba-tiba mengeluarkan api? Panik? Bingung? Pikiran mendadak blank? Tentu saja. Bagi orang awam yang belum pernah mengalami kejadian membahayakan seperti itu akan mematung, diam tidak bergeming sedikit pun, dan hanya bisa bengong. Namun, bagi sebagian orang lagi yang memiliki gerakan refleks, mungkin akan segera berlari menyelamatkan diri atau melakukan sesuatu dengan api tersebut.

Kejadian ini sendiri kami alami kemarin sore. Ketika itu, gas yang biasa digunakan untuk memasak telah habis, jadi digantilah gas tersebut dengan gas yang baru (tabung gas berukuran 12kg). Seperti biasa, selang yang menghubungkan antara tabung gas dengan kompor gas dipasang dan dilakukan percobaan untuk menghidupkan kompor. Ternyata api kompor tidak keluar. Setelah berulang kali dicoba dan tetap tidak berfungsi juga, maka kakek berinisiatif untuk membersihkan kompor tersebut, mungkin karena saluran selangnya yang kotor sehingga gas tidak mengalir dengan sempurna.

Selidik punya selidik, dibantu oleh seorang tetangga, selang tersebut telah rusak dan digantilah dengan selang yang baru. Sebenarnya kompor gas yang kami gunakan sudah terhitung lama dan mulai berkarat, namun karena masih bisa berfungsi, kami tetap menggunakannya untuk keperluan sehari-hari.

Kompor berhasil dibersihkan dan selang baru juga sudah terpasang, kemudian kakek meletakkannya di tempatnya semula, di tempat memasak di dapur. Saat itu, saya baru saja selesai melaksanakan sholat Ashar dan tidak tahu apakah kompor gas tersebut telah berfungsi dengan baik, sementara kakek sedang membersihkan diri di kamar mandi, tiba-tiba nenek berteriak karena api keluar dari pangkal selang di kompor gas. Api berwarna merah menyala dan membungbung ke atas, seketika saya refleks, menyuruh nenek menjauhi tempat kejadian dan dengan segera saya mengambil air ke dalam mangkuk, bermaksud untuk menyiram api tersebut. Seingat saya, gas dan api akan padam bila disiram dengan air.

From Google

Namun, entah kenapa saya urung melakukannya ketika tiba-tiba nenek mengatakan “Kenapa disiram pakai air???”, dengan seketika saya merasa ragu karena mendengar kalimat nenek tersebut. Logika saya mulai berpikir ulang, mana yang benar, apa tindakan yang harus saya lakukan, karena kejadian seperti ini akan segera menjadi bencana dan membahayakan orang-orang. Saya tertekan dengan kondisi yang ada dan harus segera melakukan tindakan secepatnya. Tapi yang terjadi adalah, dari gerak refleks saya untuk memadamkan api menggunakan air, berubah menjadi tindakan mematung dan terlalu lama berpikir karena telah terkontaminasi dengan suara dan pendapat nenek.

Kakek pun keluar dari kamar mandi dengan tergesa-gesa dan langsung mencabut selang dari pangkal tabung gas. Api pun padam. Suasana mencekam masih menyelimuti, terutama ketakutan yang dikeluarkan oleh nenek, sedangkan saya masih tidak habis pikir dengan peng-urung-an tindakan tadi. Kejadiannya begitu cepat. Apa yang salah dengan tindakan? Mungkin banyak kesalahan, tapi bagaimana cara menyikapinya bila kejadian seperti itu terjadi lagi? Apa tindakan pertama yang akan Anda lakukan? Karena pada umumnya, teori dan ilmu pengetahuan yang telah kita serap tentang menghadapi kejadian dan bencana, seketika akan hilang tergantikan dengan rasa cemas dan panik. Sedangkan bagi orang-orang yang memiliki gerakan refleks akan melakukan tindakan apa?


160212

4 komentar:

Nurmayanti Zain mengatakan...

masyaAllah untuk nggak apa-apa ya mbak
jujur saja, saya ini panikan mbak irda :(

Irda Handayani mengatakan...

Iya mb, alhamdulillah kami tidak apa-apa dan masih dilindungi oleh Allah SWT, tapi saya sempat panik juga, hehehe... :p

Nich mengatakan...

Kalau saya, akan gunakan kain basah untuk menutup sumber api, mbak :)

Karena pembakaran membutuhkan tiga hal:
- suhu (tinggi)
- bahan bakar (dalam kasus mbak adalah gas)
- udara

Dan berhubung bahan bakarnya adalah gas, yang tidak diikat oleh air, maka menurut saya kain basah adalah pilihan yang saya ambil. Karena air pada kain akan mencegah udara masuk, dan kain yang basah akan memadamkan api.

Tetap waspada ya, mbak.

Irda Handayani mengatakan...

@bg Nich : Terima kasih atas masukan dan sharing-nya. Saya jadi mengerti dan paham bagaimana cara yang tepat untuk menangani kejadian seperti ini, terutama kejadian yang berhubungan dengan gas dan api.

Baiklah, waspadalah, waspadalah :)

Posting Komentar

ShareThis