21 Februari 2012

Stories of Cancer Survivors

Beberapa saat yang lalu, saya baru saja menghabiskan membaca sebuah buku yang menceritakan kisah nyata seorang penjuang kanker yang bernama Elizabeth Gould. Buku ini telah lama saya beli, namun entah mengapa lama sekali saya tamatkan untuk membacanya. Ketika di awal, ceritanya terkesan biasa saja, namun lama kelamaan saya begitu terpukau dengan perjuangannya melawan kanker. Haru biru, semangat, perjuangan, tidak pernah menyerah, dan beberapa kisah pendukung lainnya.

Saya begitu terkesan dengan buku ini, saya merasa mendapatkan banyak support dan pendukung yang bersama-sama berjuang menghadapi kanker. Pola pikir saya benar-benar terbuka dan membantu melahirkan diri saya yang baru, seorang Irda yang lebih fresh dan siap menghadapi realita menjadi seorang pejuang kanker. New me when 2011 gone and 2012 come J

Berikut ini intisari yang saya dapatkan selama membaca buku ini. Silahkan mengambil pesan, saran dan hikmah darinya, baik bagi Anda yang memang pejuang kanker maupun yang tidak.

Opening
"Bahkan ketika hidupku baru saja mulai terbuka, aku tetap bisa memandang ke belakang dan melihat pola pikir dan pola perilaku yang jelas, yang membantu mengalahkan kanker itu. Lalu aku berbicara dengan teman-teman, para kolega dan orang-orang yang tidak aku kenal, yang juga merupakan penderita kanker yang selamat, beberapa diantaranya bahkan bisa selamat meskipun harapan sembuhnya kecil. Dengan gembira aku menyadari ada perilaku yang sama dan benang merah di situ, bagaimana informasi disaring dan diserap, bagaimana memilih para pendukung dan tim medis, bagaimana menolak untuk menyesuaikan diri dan lebih memilih untuk 'melakukan dengan cara sendiri'. menciptakan pola pikir yang tegas dan menemukan arti kehidupan. Menggabungkan 'rahasia-rahasia' dengan apa yang akan dihadapi pada setiap tahap yang kuketahui akan memberikan petunjuk berharga bagi para pasien kanker, mereka yang selamat dari penyakit kanker dan orang-orang yang mereka sayangi"




1 : "Aku tidak meminta ini terjadi. Aku akan menghadapi apa yang sedang terjadi, bukan apa yang mungkin terjadi. AKu kuat dan aku akan bertahan"

2 : "Ketika aku diberitahu kankerku kambuh, aku menyadari aku menginginkan lebih dari apapun untuk melanjutkan hidupku dan melakukan lebih banyak hal dalam hidupku"

3 : Aku ingin mendefinisikan kembali kehidupanku. Aku ingin merasa bahwa aku telah mengisi waktu yang akan kutinggalkan dengan sebaik-baiknya.

4 : Aku tidak pernah berpikir aku akan meninggal. Aku belajar untuk mengembangkan perasaanku agar aku bisa menikmati setiap saat. Itu membantuku untuk berfokus pada hal-hal yang sederhana ketika hidup secara umum sangat keras.

5 : Perubahan dalam diriku bermula ketika aku didiagnosis kanker dan menjadi lebih kuat. Aku memutuskan aku tidak akan membiarkan seorang pun untuk mengganggu nilai-nilaiku. Ini meningkat seiring berjalannya waktu, tetapi sebelum didiagnosis aku lebih fleksibel.

6 : Saya bertemu seseorang yang memberitahu saya bahwa dalam pandangannya ada 2 jenis orang di dunia ini, yaitu PEMANAS dan PENGURAS. Pemanas adalah orang yang hangat, menyanyangi dan menyenangkan untuk dimiliki dalam hidup Anda. Penguras adalah orang yang menyedot energi dari orang-orang di sekitar mereka dan selalu membuat Anda merasa tidak nyaman dengan diri Anda sendiri. Penguras sudah cukup buruk ketika Anda sehat sekalipun, tetapi mereka adalah bencana jika Anda bersama mereka dalam perjalanan kanker Anda.

7 : Seorang penguras bisa tidak kentara, tetapi ada beberapa tanda yang harus diwaspadai :

- Seseorang yg menurutnya segalanya tidak cukup baik

- Seseorang yg menurutnya gelas kehidupan selalu setengah kosong
- Seseorang yg suka bergosip tentang kemalangan teman-teman mereka
- Seseorang yg bisa selalu menemukan sesuatu yang negatif untuk dikatakan, apapun peristiwanya
- Seseorang yg menyakini orang lain lebih beruntung dari diri mereka sendiri
- Seseorang yg suka mendengar tentang persoalan Anda tetapi kurang suka menunjukkan kegembiraan dalam keberhasilan Anda


8 : Kanker adalah sesuatu yang terjadi pada tubuh Anda dan mempengaruhi pikiran Anda. Ksendirian bisa diatasi tetapi tidak akan bisa hilang sepenuhnya. Pada akhirnya, Anda dan hanya Anda sendirilah yang akan bertahan dari kanker. Melihat dari pengalaman saya, saya memilih untuk mengumpulkan kekuatan dari kesendirian daripada tenggelam dalam kesedihan. Saya tahu saya dapat melakukannya dan saya bisa. Begitu juga Anda.

9 : Kanker adalah tamu tak diundang yang paling buruk dan Anda bisa merasa seolah-olah Anda tidak lagi dapat mengendalikan nasib atau tubuh Anda. Membuat perubahan dalam area lain kehidupan Anda yang membuat Anda merasa lebih positif akan membantu meredakan perasaan tidak berdaya.

10 : "Aku menjalani sejumlah tes yang mengerikan. Tidak ada satu orang pun yang memberitahuku bahwa tes jarum dan biopsi inti akan terasa sangat menyakitkan dan pada akhirnya, tidak menentukan. Ketika dokter bedah memberitahuku bahwa aku harus menjalani operasi, kupikir, yah, gampang saja kamu mengatakan itu, kamu kan dokter bedah dan itu sudah menjadi pekerjaanmu."


11 : Ketika Anda memasuki tahap selanjutnya adalah menjaga energi Anda bagaikan permata yang tak ternilai. Jangan biarkan seorangpun merampas energi diri Anda dengan bersikap negatif. Terima saja orang-orang yang positif dan mereka yang mencintai Anda. Jika seseorang memaksa Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin Anda lakukan, apakah itu di tempat kerja atau di rumah, atau seorang teman yang menuntut, katakan saja tidak. Saya menyadari ini akan berarti mengatakan TIDAK ketika pada situasi biasa Anda akan berkata YA. Tetapi ini memang situasi yang tidak biasa. Hidup Anda seudah berubah dan Anda perlu berubah untuk menyesuaikan dengan keadaan.

12 : Jika Anda memiliki urusan yang belum terselesaikan, baik urusan pribadi maupun pekerjaan yang membebani pikiran Anda, Anda perlu menghadapinya. Satu efek samping kemoterapi adalah mempengaruhi tidur Anda. Jadi, jika Anda menjalani kemoterapi dan memiliki perasaan bersalah atas apapun yang Anda rahasiakan, Anda akan sering terjaga di malam hari karena memikirkan apa yang telah Anda lakukan, atau meninggalkan sesuatu yang belum selesai. Melawan kanker saja sudah cukup membebani pikiran Anda. Jangan menambahnya dengan masalah lainnya.

13 : "Pertama, Anda harus menerima bahwa Anda mengidap kanker. Anda tidak bisa mengendalikannya jadi Anda harus menerimanya. Juga, siapkan diri Anda karena akan ada banyak orang yang juga datang dalam perjalanan kanker Anda. Seringkali, Anda akan mengikutsertakan mereka, jadi berhati-hatilah tentang siapa saja yang Anda beritahu. Ambillah sikap sangat selektif. Pastikan benar bahwa Anda hanay dikelilingi oleh energi baik. Aku tidak akan mengubah kenyataan aku menyaring informasi atau siapa saja yang aku beritahu. Aku tidak akan mengubah diriku yang bekerja sangat keras di saat-saat yang sangat berat. Melakukan ini semua membuat psikologiku bersatu dengan semangatku untuk sembuh lebih cepat. Pikiranku adalah alat yang sangat kuat dan aku menggunakannya dengan kuat pula"

14 : "Ketika didiagnosis mengidap kanker, aku menyadari bahwa aku berharap lebih bsia mengendalikan hidupku. Bisa dikatakan bahwa aku hancur sampai pada titik dimana aku merasakan seolah-olah aku tidak memiliki jati diriku sendiri. Aku merasa beruntung telah disadarkan dan memiliki waktu untuk melakukan hal-hal yang aku inginkan. Aku ingin menyusun kembali hidupku tetapi aku tidak ingin menjadi seseorang yang bukan diriku sendiri. Aku adalah diriku sendiri dan aku ingin membangun hidupku berdasarkan itu. Aku menjadi sedikit egois"

15 : Tetaplah positif. Jangan lalui semua ini sendirian.

16 : Kanker adalah perjalanan yang membingungkan bagi semua pihak. Tidak seorang pun didiagnosis kanker pada waktu yang "tepat". Untuk seseorang yang berperan sebagai pendukung, ini berarti mengusahakan keseimbangan antara merawat pasien kanker dan membuat orang yang lain di dalam keluarga masih merasa dicintai dan penting. Dan setelah semua ini, pendukung masih harus menjaga kesehatan jiwa mereka sendiri.

17 : Yang tidak boleh dikatakan pada pasien kanker (dan apa yang mereka pikirkan ketika Anda menanyakannya)

- Kamu akan baik-baik saja => Bagaimana mungkin kamu bisa tahu? Mengidap kanker itu tidak sama dengan terserang flu.

- Apa yang kamu lakukan sampai bisa terserang kanker? => Aku tidak tahu dan aku tidak peduli. Sekarang bagaimanapun juga sudah terlambat untuk memikirkan itu. Aku tidak memilih untuk mengidap kanker.
- Lihat sisi baiknya => Aku sudah mencoba, jadi bantulah aku untuk memikirkan hal-hal yang lebih baik, jangan hanya memberitahuku apa yang harus aku lakukan.
- Bagaimana perasaanmu sebenar-benarnya? => Aku saja tidak bisa mengakui perasaanku yang sebenarnya, apalagi orang lain.
- Semoga berhasil => Ini terasa seperti karma yang buruk. Aku kan bukan mau bertanding tenis.
- Apa menurutmu kanker itu akan kambuh? => Aku tidak bisa menghadapi pertanyaan itu. Koq kamu tega menanyakannya padaku? Apa kamu tidak tahu betapa ketakutannya aku?


- Apa kata dokter => Ini adalah informasi pribadiku. Aku perlu menyimpan beberapa bagian ini untuk diriku sendiri.
- Aku punya teman yang mengidap kanker dan dia meninggal => Aku hanya ingin mendengar berita baik. Jangan beritahu aku tentang kabar buruk.


18 : "Saya menyadari betul bahwa mengobrol dengan orang tak dikenal terasa lebih mudah daripada dengan orang yang mengaku sebagai teman kita. Tentu saja juga lebih mudah untuk mengubah atau mengakhiri percakapannya bila sudah masuk ke masalah yang ingin saya simpan sendiri. Bila saya pergi berbelanja sesuatu agar merasa lebih nyaman atau harus menjelaskan mengapa saya mencari prosuk tertentu, saya tidak merasa kesulitan mengakui bahwa saya memerlukan produk itu karena saya saat ini sedang menjalani terapi kanker payudara. Memang mengejutkan bahwa mereka yang benar-benar tidak dikenal sering amat membantu dan membesarkan hati. Namun juga tidak mengejutkan bahwa mereka biasanya mengawali obrolannya dengan bercerita pada saya tentang orang yang dekat dengan mereka yang mengalami kanker, tetapi nyaris setiap orang hanya menceritakan pada saya kisah orang yang sembuh, dan itu sangat menyenangkan"

19 : Kesamaan sikap yang dimiliki penderita adalah mereka ingin memastikan bahwa mereka melakukan apa yang perlu mereka lakukan, bukan melakukan apa yang diharapkan orang lain untuk mereka dilakukan. Akan baik sekali kalau Anda bisa menjelaskan apa yang Anda butuhkan sehingga orang lain tidak meraba-raba dan mendorong Anda "melakukan" perjalanan mengatasi kanker dengan cara yang mereka pikir adalah cara yang layak untuk dilakukan.

20 : "Mereka mengatakan bahwa aku harus kuat, dokterku selalu mendorongku untuk terus melawan penyakit itu. AKu merasa ada perbedaan antara menjadi kuat dan menghadapi penyakit dan mengambil waktu untuk diri sendiri. Kadang-kadang Anda perlu menjauh dan menghirup aroma mawar atau pergi menyetir mobil sendiri. Anda perlu menjelaskan pada orang lain apa yang Anda butuhkan"


21 : "Bahkan bagi pasien kanker yang paling pemberani, paling kuat, paling riang dan paling optimis sekalipun, ada saat-saat kerika kita merasa seperti menabrak tembok. Yang saya maksudkan bukan sekedar benturan lembut, melainkan tumbukan keras dengan sesuatu seperti menara batu bata. Bagi mereka yang sembuh, tumbukan itu berupa penurunan fisik selama terapi, dan bagi yang lain itu adalah penurunan kemampuan emosi"

22 : "Saya tahu, boleh-boleh saja saya berkata 'jalan terus' ketika Anda pikir Anda tidak dapat melanjutkan langkah. Ada saat-saat dimana semua pemikiran positif dan logis di dunia ini tidak membantu Anda karena Anda begitu kelelahan dan putus asa. Saya harus membuat serangkaian 'permainan pikiran' nyaris untuk membujuk diri sendiri agar dapat berpikir dengan cara berbeda. Saya harus membuat alat sederhana untuk dapat mengalihkan diri saya dari pikiran gelap, bahkan saat saya kelelahan dan merasa begitu sendirian. Saya sudah mengadaptasi permainan itu di buku ini bagi semua pendukung di bagian lain buku ini, tetapi beginilah cara melakukan permainan itu"

23 : Pada saat-saat yang lebih tenang, pikiran lain terbesit dalam benak. Saya selalu tersenyum kalau membayangkan adegan dalam film Finding Nemo. Marlin ketakutan kalau harus berenang turun ke jurang dalam dan gelap sementara Dory tertawa dan meluncur ke kegelapan sambil bernyanyi 'just keep swimming, just keep swimming, just keep swimming, swimming...' , dan dia benar.

24 : Selama Anda meneruskan perjalanan melawan kanker, Anda akan menjadi makin sadar akan perang mental yang Anda hadapi. Pikiran Anda dapat menjadi gesit dan terus-menerus mengembangkan perlawanan, memaksa Anda membuat cara baru agar dapat mengatasi emosi yang ekstrim.

25 : Bila Anda mengonsumsi makanan kemasan, makanan yang dibawa pulang, tidak ada buah atau sayuran, maka Anda akan berjuang mengatasi kanker karena sejumlah alasan. Anda tidak akan mendapatkan banyak energi dan bagian buruk dari tubuh Anda menyukainya. Dan ketika terapi kanker menguras energi Anda, maka Anda akan membutuhkan banyak bantuan.

26 : "Saat berfokus oada makanan mana yang dapat membantu melawan kanker, saya pikir lebih mudah bila kita berasal dari budaya keluarga yang menghargai nilai makanan. Saya punya peringatan untuk Anda : 'masuk sampah, keluar sampah'. Bila Anda menelan makanan berkualitas buruk, jangan harap energi yang muncul akan menjadi sesuatu yang berkualitas, tetapi sama buruknya. Bila ada makanan yang membantu penyembuhan kanker, pasti sekarang telah terdokumentasi dengna baik. Meski demikian masih ada makanan yang memberikan manfaat gizi luar biasa.

27 : "Karena dibesarkan dalam keluarga yang lebih menghargai makanan sehat daripada yang lain, saya lebih suka menghindari makan daripada makan makanan yang saya pikir berkualitas buruk. Saya tidak dapat mengerti mengapa orang akan makan semua sajian dalam pesawat, mengeluh tentang betapa mengerikannya makanan itu tetapi tetap menelannya karena makanan itu ada di sana dan sudah waktunya makan. Makanan buruk tetap makanan buruk, meskipun Anda membayarnya atau tidak. Seperti sajian yang terhidang dalam seminar bisnis atau meja hidangan di pesta perkawinan, orang makan dengan lahap bagi mereka sendiri tanpa pernah berhenti sejenak memikirkan apa yang dibutuhkan tubuh. Menghindari makanan tidak akan pernah membunuh siapapun, tetapi bila Anda memasukkan makanan buruk ke dalam tubuh, efeknya akan berlangsung lebih lama daripada perasaan lapar itu sendiri"

28 : Apakah Anda memilih atau tidak untuk meneliti menu makanan anti kanker, itu terserah Anda, tetapi kualitas makanan yang Anda telan menentukan kualitas kesehatan yang Anda harap dapat Anda nikmati.

29 : Anda mungkin telah atau belum membaca buku-buku yang menasehatkan bahwa agar stress berkurang, Anda perlu hidup di masa kini dan tidak membayangkan/mengkhawatirkan masa depan yang belum pasti. Cara ini penting supaya emosi Anda kuat. Saya tidak mengatakan bahwa hal ini mudah. Anda menghadapi diri Anda sendiri yang penuh kekhawatiran. Bila perhatian Anda teralihkan dari apa yang sedang terjadi sekarang, Anda akan langsung berada dalam pola pemikiran 'bagaimana jika'. Anda akan menanyakan pada diri sendiri semua pertanyaan terburuk yang mungkin muncul, dan mendapat jawaban terburuk pula. Namun bila Anda hanya menghadapi apa yang sedang terjadi saat ini, Anda dapat menghentikan pola pemikiran itu.

30 : "Ketika aku mulai lebih mengerti apa yang dia rasakan, aku juga mulai berubah. Bersama Lynne telah membuat aku menyadari bahwa kanker dapat benar-benar terjadi pada orang di dekat kita, tidak hanya berita di koran. Dia menghargai setiap hari ulang tahunnya dan merasakannya sebagai hadiah dan aku juga merasakan hal yang sama. Dia berusaha menikmati segala sesuatunya dan sangat terbuka menunjukkan kasih sayangnya pada orang-orang disekitarnya. Aku dulu tidak seperti itu, tapi itu merupakan cara pandang pada hal-hal yang terasa menyenangkan. Aku dulu sering meremehkan kesehatan tapi sekarang aku lebih hati-hati dengan diri sendiri. Aku baru-baru ini menjalani pemeriksaan medis lengkap karena aku tahu bahwa dapat saja terjadi sesuatu dan aku ingin melakukan semua yang mampu aku lakukan untuk memastikan bahwa aku baik-baik saja"




Jadi, jagalah orang yang Anda cintai, nikmati kesempatan baru dalam kehidupan yang telah diberikan dan kenalilah peran utama Anda dalam memenangkan pertarungan melawan kanker.


31 : Bagi pasien kanker, peralihan dari status pasien ke orang yang sembuh, seolah berlangsung mendadak. Seperti berada dalam bis yang sesak dan terpaksa Anda tumpangi, dibawa ke tempat yang tidak pernah sedikit pun Anda inginkan dan tiba-tiba pintu bis terbuka dan Anda terjungkal keluar, mendarat di trotoar dan menyadari Anda sedang berdiri di luar di bagian belakang rumah Anda sendiri. Segera setelah sesi terakhir terapi, timbul rasa gembira yang amat besar. Saya hidup. Saya berhasil. Saya ingat pernah membayangkan bahwa saya tidak dapat bersedih lagi atau mengomel lagi. Saya telah benar-benar berjalan kaki melalui lembah kematian dan berhasil keluar dari sisi lain lembah. Seperti yang dikatakan Kyle Minogue dengan tepat dalam wawancara pertamanya setelah remisi, 'itu seperti musim semi'. Dan memang seperti itu rasanya.

32 : "Kehidupanku benar-benar kembali normal. Pada akhirnya, menciptakan rutinitas merupakan hal penting bagiku. Aku butuh merasa bahwa apapun yang sedang terjadi, rutinitas itu berlanjut. Kembali ke kehidupan normal sebetulnya terasa seperti bergerak maju. Aku tidak sabar untuk kembali, menjadi bagian dari dunia, keluar dari rumah sakit dan kembali pada kehidupan. Mencapai tahap remisi membantuku untuk yakin bahwa semua ini hanya episode dalam kehidupan dan aku siap menyambut masa depan"

33 : Sebagian dari kembali ke kehidupan normal adalah mempunyai waktu melakukan kegiatan sehari-hari yang menjadi tanggung jawab Anda sebelum menderita kanker. Kita akan membahas tentang tingkat energi sejenak tetapi rasanya memang enak kalau kita kembali mengambil peran yang sudah biasa kita lakukan di rumah, di tempat kerja dan bersama dengan teman-teman dan keluarga. Salah satu hal amat menyenangkan mengenai remisi adalah orang dengan mudah tidak lagi tahu apa yang perlu ditanyakan. Kehidupan dapat kembali normal karena kegiatan yang dilakukan sama, sehingga perubahan terbesar sesungguhnya adalah diri Anda sendiri. Kanker telah menjadi bagian yang begitu menuntut dalam kehidupan Anda sehingga seakan-akan Anda nyaris harus berhenti dan menata diri lagi.

34 : "Aku tidak melihat ada kehidupan yang segera kembali normal. Sejujurnya, tidak. Kehidupan itu tidak normal. Apa itu normal? Aku tidak mempunyai kehidupan normal sebelumnya. Aku melakukan semuanya secara spontan, aku berbeda. Sebelumnya aku akan bereaksi, tepai sekarang aku merespons. Sekarang banyak hal yang menjadi tidak penting lagi"

35 : Sama seperti menurunnya toleransi terhadap stress fisik, stress emosional tampaknya juga banyak menimbulkan kerugian. Saya tidak lagi merasa seolah saya dapat meneruskan kegiatan apapun situasinya. Saya merasa telah terjadi perubahan mendasar dalam pandangan saya terhadap hidup dan itu memicu oerasaan saya bila ada masalah-masalah sensitif.

36 : Sulit untuk mengetahui seberapa besar rasa lelah yang digambarkan oleh pasien kanker yang selamat yang berasal dari dampak fisik operasi dan berbagai terapi, atau seberapa besar kelelahan yang disebabkan oleh energi emosi yang dikeluarkan selama melawan kanker. Bagi Anda sebagai pasien kanker, yang ingin dikemukakan pasien kanker yang selamat adalah bahwa akan ada akibat yang berlangsung lama dari pengalaman ini. Pada akhir perjuangan melawan kanker, meskipun Anda menikmati kegembiraan karena sembuh, wajar pula bila Anda juga merasa kelelahan, kehilangan dan kewalahan. 

37 : Pasien kanker yang selamat dapat menderita kelelahan terkait kanker yang dapat menyerang dalam beberapa bulan atau beberapa tahun setelah terapi berakhir. Beberapa perkumpulan masalah kanker memperkirakan ada 30% sampai 75% pasien kanker yang selamat akan mengalami kelelahan terkait kanker setelah terapi selesai. Jangan panik. Seperti semua statistik, hal ini barangkali tidak terjadi pada Anda. Namun bila Anda merasa kelelahan dan terkuras, itu bukan karena kankernya kambuh, tetapi hanay pertanda dari apa yang sedang diderita tubuh Anda agar dapat keluar dari kanker.

38 : Ketika ada teman yang mengalami kebosanan mengasihani, dampaknya pada Anda berbeda dari ketika da lebih banyak rekan kerja yang secara emosional menjauh. Tergantung pada apa yang terjadi dalam kehidupan mereka, dalam beberapa hari mereka dapat menghadapi fakta bahwa Anda pasien kanker atau pasien kanker yang selamat dan beberapa hari kemudian mereka tidak dapat menghadapi fakta itu.

39 : Emma mempunyai teman perempuan, Marie-Claire, yang berhubungan amat dekat dengannya sebelum dia mendapat diagnosis. ‘Marie-Claire berusaha menghadapi. Dia menunjukkan belas kasihan yang luar biasa dan juga sedih, tapi kemudian berubah jadi tidak punya waktu untukku. Sikapnya sebagian besar merupakan pengingkaran karena aku seharusnya menjadi temannya yang tangguh. Dua belas bulan setelah aku berada di tahap remisi, ayahnya terserang kanker prostat. Setelah itu, dia sering mengatakan padaku betapa dia amat mengagumiku. Dia berusaha keras untuk mengatasi persoalan ayahnya. Sekarang dia mengerti karena dia sudah lebih banyak menghadapi kanker’

40 : "Jangan pergi ke internet atau situs internet medis. Sebagian besar orang sudah mengenal seseorang yang pernah menderita kanker. Bicaralah dengan seseorang yang mempunyai riwayat kanker dan yang sembuh dari kanker. Tapi pilihlah dengan cermat, Anda tidak ingin bertemu dengan orang yang berpikiran negatif atau terlalu emosional. Cobalah cari orang yang dapat diajak bicara dengan nyaman, salah satu teman Anda atau orang yang telah sembuh dari kanker. Pastikan dia adalah orang yang dapat dipercaya. Mintalah saran dari tim medis Anda tentang materi mengenai remisi yang dapat Anda baca, tanyakan pada mereka sesuatu yang masuk akal. Bacalah sesuatu yang aman, jangan menjaring di internet.


41 : "Ajukan banyak pertanyaan. Jangan anggap remeh. Aku percaya dokter-dokterku akan mengatakan padaku segala sesuatu yang aku butuhkan. Tapi mereka tidak memberikan. Tidak ada orang yang benar-benar mengatakan padaku tentang efek samping ketika aku meninggalkan rumah sakit. Aku perlu tahu. Ketika ada sesuatu yang tidak beres aku khawatir itu pertanda buruk. Aku akan menyarankan orang untuk memerhatikan sisi kepribadiannya sendiri dan menjelaskan tentang kepribadian itu kepada dokternya. Aku amat ketakukan bila terjadi sesuatu yang buruk, tapi aku tidak tahu yang normal itu seperti apa. Para perawat itu siap membantuku dan mereka amat baik, tapi keluarga terus menanyakan yang normal itu seperti apa dan aku tetap tidak tahu"

42 : "Semula saya menyebut rahasia makna hidup ini sebagai 'Menemukan Tujuan Hidup' tetapi itu terlalu sederhana, terlalu sugestif mengarah ke pencarian alasan untuk mendukung hidup, bukannya mengambil cara baru dalam hidup. Beberapa orang yang sembuh dari kanker mendapati bahwa perhatiannya sudah beralih ke suatu alasan tertentu atau pada keluarga. Sementara sebagian lainnya mendapati bahwa makna hidup itu adalah melakukan apa yang ingin mereka lakukan dengan hidup, bukannya menyerah pada tekanan dari luar bagaimana hidup mereka seharusnya. Apapun fokusnya, setiap pasien kanker yang selamat sekarang merasa amat jelas bagaimana menjalani hidupnya dan tidak lagi memertanyakan bagaimana menjalani hidupnya dan tidak lagi mempertanyakan bagaimana pandangan orang lain tentang keyakinannya"

43 : "Sembuh dari kanker telah menimbulkan perubahan permanen. Perubahan paling permanen adalah aku 90% adalah orang yang sekarang punya fokus. Ini kadang-kadang ditafsirkan sebagai egois. Aku dulu tidak terlalu perduli dengan diri sendiri dan akan berusaha keras demi orang lain. Sekarang sudah jauh sekali berkurang dan aku lebih banyak memperhatikan diri sendiri"

44 : "Sembuh dari kenker memberi Anda keberanian untuk benar-benar berdiri tegak dan berkata 'Inilah aku, dan inilah caraku hidup'. Itu tidak berarti Anda menginjak-injak dengan sepatu kasar atas mereka yang Anda cintai, dan mengambil segala sesuatu yang Anda inginkan tanpa peduli orang lain. Sembuh dari kanker membuat Anda punya pandangan jernih tentang siapa Anda dan ingin menjadi sosok apakah Anda. Ketika saya bertemu suami saya, saya belum memulai menjalani proses rekonstruksi. Saat itu saya hanya mempunyai satu payudara. Itu benar-benar bukan situasi yang bagus ketika Anda mulai berkencan dengan seseorang yang sungguh-sungguh Anda sukai. Saya berpikir keras bagaimana menyampaikan ini padanya. Sudah pasti dia akan mengetahui bila hubungan kami maju ke tahap berikutnya. Akhirnya, saya memutuskan memang tidak ada cara mudah melakukannya. Saya pergi ke rumahnya dan mengatakan padanya saya adalah orang yang baru sembuh dari kanker payudara dan sekarang hanya mempunyai satu payudara. Saya pikir kalau dia benar-benar suka pada saya, dan bila dia adalah orang istimewa seperti anggapan saya selama ini, dia tidak akan lari menjerit dan menjauh. Ternyata tidak, dan kami sekarang menikah. Bahkan andai saja hal itu dulu menjadi penghalang baginya, saya sudah memutuskan bahwa saya adalah orang yang sembuh dari kanker payudara dan karena itu, ada beban mental dan fisik yang menyertai. Setiap orang lain harus menghadapi hal itu"

45 : Semua orang yang selamat dari kanker merasa tidak sabar untuk melakukan apa yang penting bagi mereka.

46 : "Sekarang aku merasa jauh lebih menyenangkan bila terlibat dalam suatu kegiatan yang bermakna. Aku sedikit lebih serius akan apa yang kuperoleh dari kehidupan. Aku lebih sadar sumbangan apa saja yang bisa kuberikan. Aku ingin agar bisnisku berhasil, tapi aku juga ingin agar budaya ini dapat menjadi yang terbaik sejauh yang dapat aku lakukan. Pada akhir tahun, kuberikan seluruh keuntungan bisnis untuk disumbangkan. Bagiku, itu masalah melakukan sesuatu atau mati, karena aku mungkin tidak mendapat kesempatan kedua"

47 : Ketika kita melalui saat-saat gelap dan keluar dari sisi lain, dunia jadi tampak sedikit berbeda. Apa yang dulu begitu penting, sekarang melebur menjadi hal remeh, atau menjadi kekuatan lebih besar untuk menggerakkan Anda. Saat penderita kanker melanjutkan tahap remisinya, setiap orang yang sembuh, dengan tekad teguh, berpedang pada apa yang paling berharga bagi mereka, inilah yang kemudian menjadi makna hidunya.

48 : Para penderita kanker mengalami perubahan selama menghadapi kanker. Perubahan mendalam pada keyakinan dan sikap. Tetapi Andalah satu-satunya orang yang benar-benar menghadapi kanker. Mereka yang ada di sekitar Anda tidak akan tahu bagaimana perubahan itu terjadi pada Anda, meskipun mereka ingin tahu. "Mereka siap membantuku tapi sebagian besar akan kembali pada kehidupan mereka sendiri. Orang tidak berubah tapi mereka tetap akan kembali pada kehidupan normal. Kami berhenti membicarakan kanker. Dalam beberapa bulan pertama mereka memang lebih memperhatikan, tapi kemudian berubah"

49 : "Aku jadi lebih tegas pada masalah yang sifatnya dangkal, baik mengenai orang atau barang. Kupikir itu bentuk memanjakan diri. Kupikir, ketololan seperti itu menggangu. Jauh di lubuk hati aku merasa bahwa orang-orang tidak sepenuhnya mendengarkan aku ketika aku menghadapi masalah pribadi. Aku begitu ingin kembali seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa. Tapi faktanya, aku telah dihantam. Dan aku mengembangkan jenis hubungan sosial yang berbeda yang mencerminkan hal itu" 

>50 : Selesai dari terapi nyaris sama seperti keluar dari tempat gelap dan melihat sinar terang matahari. Anda sedikit mengerjap-ngerjapkan mata sebelum menyesuaikan diri. Secara otomatis dan perlahan timbul perbedaan dalam membina relasi sosial dan dalam pandangan Anda terhadap orang lain.

"Minat dalam berbagai hal yang remeh-temeh. Aku dulu menikmati obrolan tentang mode pakaian dengan teman-teman perempuan, tapi semua itu sudah berlalu. Aku masih menikmati bercakap-cakap dengan mereka tapi tak lagi pada bagian percakapan yang remeh. Aku sadar bahwa rasa iriku juga sudah lenyap. Aku tidak perduli lagi apa yang dimiliki orang lain"


51 : "Tidak lagi memperdulikan apa kata orang tentang diri Anda adalah kebesasan besar. Saya tidak melihat ada orang yang sembuh dari kanker dalam buku ini atau yang saya temui, yang masih mengkhawatirkan apa yang dikatakan orang lain tentang mereka atau tindakan mereka. Hal itu dapat menjadi kebebasan besar, tetapi juga dapat menjadi sedikit kesepian. Saya pikir ada banyak hal yang dulu tampak begitu penting namun sekarang tampak remeh setelah kanker. Percakapan gosip seperti 'katanya, kata saya, kata dia'. Apakah semua itu benar-benar penting?"

52 : Mereka yang sembuh dari kanker menjernihkan pemikiran mereka mengenai begitu banyak hal. Setiap orang, termasuk saya sendiri, mempunya gagasan kasar atau lebih baik tentang berapa lama mereka akan hidup dengan skenario yang lebih baik atau lebih buruk. Bahkan bila Anda sangat berharap akan masa depan, dan kita semua termasuk Anda adalah pasien kanker yang selamat, tetap ada perasaan bahwa ada waktu yang hilang. Jadi tak satu pun dari kami bersedia membuang waktu memikirkan orang-orang yang bukan benar-benar teman kami atau tidak sepenuhnya kami kenal baik.

53 : "Aku tidak akan menghabiskan waktu dengan orang-orang yang tidak kuinginkan. Aku memutuskan hubungan dengan beberapa orang. Aku hanya ingin ada energi positif di sekitarku dan aku dapat mengatakan jenis energi apa yang berasal dari orang lain. Aku menjadi sangat egois. Aku belajar bahwa aku ingin agar orang menghargaiku apa adanya, bukan karena dengan siapa aku menikah dan apa pekerjaanku. Bila mereka tidak seperti itu, aku tidak tertarik. Itu memakan energi positifku sehingga aku tidak mau repot. Aku hanya berhubungan dengan oang-orang yang kuinginkan. Aku hanya ingin ada energi positif sehingga aku dapat kembali"

54 : Memang tidak sesederhana seperti keluar dari tahap terapi masuk ke tahap remisi dan memutuskan bahwa Anda tidak bergaul seperti dulu dengan sejumlah teman dan tidak menemui mereka lagi. Persahabatan sejati dapat bertahan dalam keadaan apapun, seperti kanker. Saya pikir sebagai orang yang sembuh dari kanker, Anda punya keberanian untuk mengamati lagi beberapa hubungan Anda dengan orang lain dan bila ternyata tidak menyenangkan, carilah kekuatan untuk menjauh.

Pasien kanker yang selamat mempunyai dorongan kuat, kebutuhan besar untuk memanfaatkan hidupnya sebaik-baiknya. Dalam konteks itu, wajarlah jika mereka akan tetap dekat dengan orang yang benar-benar menghargai mereka, tidak khawatir dengan orang lain yang tidak bersikap seperti teman sejati, dan berteman dengan teman-teman baru yang memperkaya hidup mereka.


55 : Mengapa kanker merupakan perjalanan, bukan tujuan? Ini adalah kesadaran yang muncul perlahan, bahwa meskipun Anda berada pada tahap remisi, perubahan mental dan fisik yang terjadi akibat kanker tidak akan lenyap, tidak akan pernah. Saya pikit tidak ada orang di dunia ini yang senang bahwa dirinya menderita kanker. Namun yang telah dilakukan mereka yang sembuh dari kanker adalah memanfaatkan pengalaman itu untuk memberikan dampak amat positif bagi kehidupan mereka.

56 : "Saat itu aku membuat keputusan besar. Aku tidak akan mau lagi menelusuri jalur 'sembuh'. Suamiku mengamati bahwa aku sekarang menunjukkan sikap yang menurutnya 'tidak perduli'. Pernah kakak perempuanku menelponku dan kukatakan pada suami bahwa aku tidak mau diganggu. Itulah perasaanku waktu itu dan aku tidak menjadikan diriku tertekan lagi. Secara emosional Anda berubah. Kanker tidak hanya mengubah tubuh Anda tapi juga otak dan emosi Anda. Kehidupan berubah. Perubahan itu lebih dari perubahan seperti yang dikatakan orang yang menderita serangan jantung tapi aku tidak yakin sebabnya"

57 : "Setiap orang menghadapi masa remisi dengan cara berbeda-beda dan cara ini tergantung pada jenis kanker Anda. Aku ingin tiap orang melanjutkan hidupnya dan kuharap mereka baik-baik saja. Aku tidak berusaha terlalu keras untuk merenung. Jadi aku enggan memberi saran. AKu selalu ingin jujur tapi kadang-kadang aku dapat begitu terus terang. Pikiranku jadi lebih tenang dibandingkan sebelum aku terserang kanker"

58 : "Saranku adalah : hadapilah penyakit itu. Jangan kesampingkan atau jangan percaya bahwa Anda sembuh. Pahami apa yang dimaksud dengan remisi itu dan apa yang mungkin terjadi sehingga Anda dapat menghadapinya dengan lebih baik. Remisi berarti hidup bersama penyakit, menerimanya. Seperti menerima kenyataan bahwa Anda punya rumah yang tidak persis sama seperti yang Anda inginkan. Berbahagialah dengan rumah itu sehingga Anda dapat mengubahnya. Penerimaan. Aku sekarang sudah menyingkirkan kanker itu dan sampai sekarang kankernya belum kembali. Sekarang aku tidak menyepelekan apapun. Aku menghadapi semuanya dalam kehidupan, dengan kepala tegak. Aku jadi tercegah dari kejatuhan atau kegagalan yang menakutkan. Anda perlu menyatakan perasaan Anda dan menjelaskannya kepada orang lain, tidak menyimpannya sendiri. Aku tidak pernah menyukai pertentangan tapi aku sekarang cukup kuat. Bukan karena aku tidak dapat menentangnya. Namun sebagian karena aku tidak ingin tertekan oleh hal-hal kecil. Aku bertanya pada diriku sendiri, apakah masalahnya benar-benar penting, aku lebih suka berjuang untuk hal-hal lebih besar"

59 : “Yakinlah dan lanjutkan hidup Anda. Teruskan kehidupan Anda secara positif. Hanya karena Anda ketakutan kanker itu akan kembali tidak berarti bahwa penyakit itu akan benar-benar kembali. Sadarilah bahwa Anda akan ditakut-takuti kanker itu akan kambuh. Anda tidak dapat mempengaruhinya. Tapi jangan perdulikan. Kenyataannya, bila kanker itu kambuh, mengapa membuang-buang energi. Itu sebagian dari kerugian, apapun yang terjadi. Sekarang bagaimana jika kankernya tidak kambuh, teruskan hidup Anda. Aku tidak punya pantangan makan. Aku tidak khawatir dengan statistik. Malah ada kemungkinan lebih besar aku tertabrak mobil daripada kankerku kambuh. Anda akan menjadi terlalu peka dengan situasi tubuh Anda. Tidak apa-apa”

60 : Para pasien kanker yang selamat mempunyai banyak hal untuk diberikan, seperti pandangan nyata bagaimana hidup mereka telah berubah dan dimana posisi mereka dalam perjalanannya melawan kanker.

"Aku menikmati hidup. Aku memanfaatkannya. Aku berkesimpulan. Setiap orang dilahirkan dengan bola kesempatan, dalam hidup kita memantul-mantulkan bola itu di sekeliling kita. Kita dapat memantulkan bola seperti biasa atau kita dapat memantulkannya tinggi-tinggi sekali. Sekarang aku masih bermain dengan bola kesempatanku di udara karena kegiatan itu membuat aku tetap bergerak"



61 : Saya menyukai gambaran mental ini. Para pasien kanker yang selamat ini tidak percaya bahwa mereka telah ditipu atau dirampok kualitas kehidupannya. Sebaliknya, mereka sangat bersyukur atas apa yang mereka miliki, juga terdorong untuk memanfaatkan yang dimiliki itu sebaik-baiknya. Saya membayangkan tiap pasien kanker yang selamat dan bola apa yang akan mereka miliki dan bagaimana mereka memantulkannya. Saya menyukai pemikiran bahwa mereka masing-masing demikian percaya diri dan yakin akan apa yang mereka inginkan. Mereka tahu apa yang perlu dilakukan dengan hidup mereka dan tahu persis bagaimana memainkan bolanya.

62 : "Saya orang yang sangat percaya pada malaikat, bukan dalam pengertian kitab suci yang menyebutkan masa depan atau kemarahan Tuhan, juga tidak dalam pengertian peri kecil dalam dongeng. Namun lebih dalam pengertian bahwa ada orang-orang yang Anda temui di masa krisis, orang-orang yang sama sekali tidak Anda kenal yang membantu Anda secara sederhana tetapi penting. 'Orang baik', demikianlah gambaran halus tentang mereka dan gambaran ini tidak mencerminkan dampak yang mereka buat selama tahap yang gelap dalam hidup Anda"

63 : "Rasanya saya ingin mengatakan bahwa perjalanan kanker ini tidak pernah mudah, masih ada banyak lagi hal-hal negatif yang bermunculan di benak. Tetapi ada kenangan yang bersinar seperti berlian dan untuk sesaat ada seseorang yang Anda kenal, atau barangkali orang yang baru saja Anda temui, menjadi malaikat dan memberi Anda kekuatan 'untuk terus berenang'. Cobalah dan temukan malaikat bila ada. Itu akan memberi Anda lebih banyak kesenangan dan kekuatan daripada yang Anda bayangkan"

64 : Mengendalikan informasi sama artinya dengan menentukan informasi apa yang diserap pasien dan apa yang mereka sampaikan kepada orang lain. Ini adalah rahasia pertama dan paling utama dari mereka yang sembuh dari kanker. Tak satupun dari mereka mampu 'berhadapan' dengan informasi dasar berkaitan dengan diagnosisnya. Saya tidak mengerti bagaimana orang akan dapat menghadapi diagnosis itu. Kita semua tahu bahwa suatu hari kita akan mati, tetapi kapan dan oleh sebab apa, kita tidak tahu. Diagnosis kanker dapat berarti Anda tahu kapan dan bagaimana Anda akan mati. Ini jenis informasi yang tak seorang pun ingin mendengar. Tetapi para pasien yang selamat ini punya cara menghadapi berita ini dan mereka melakukannya dengan memastikan bahwa pikiran dalam benak mereka dapat dikendalikan.

65 : Saya orang yang amat percaya pada pendapat bahwa apa yang Anda katakan pada pikiran Anda akan menjadi kenyataan. Bila Anda bangun dari tempat tidur di pagi hari dan berpikir 'hari ini akan menjadi hari istimewa', maka ada kemungkinan itu akan menjadi hari istimewa. Bila Anda meloncat dari tempat tidur lalu jari kaki tersandung dan mengeluh 'harus ke tempat kerja itu benar-benar menyebalkan', maka kemungkinan besar hari Anda akan kelabu. Ketika saya membayangkan pikiran saya dan bagaimana pikiran ini menanggapi krisis, saya punya bayangan mental tentang malam yang gelap, lembab dan sebuah mercusuar kokoh di tebing curam dengan sinar yang menyorot putih mencari-cari, berayun kesana kemari, seakan-akan kalut mencari jawaban. Bayangan ini memberi kenyamanan atau kejernihan.

66 : Pada tahap diagnosis, Anda pasti kaget, tertohok denan pemikiran bahwa Anda menderita kanker. Benak Anda yang malang berusaha sekuat tenaga mencari beberapa petunjuk, mencari jawaban bagi semua jenis pertanyaan seperti 'mengapa aku?', 'apa yang dapt kulakukan?'. Saya percaya, keyakinan negatif atau asumsi-asumsi negatif yang menyelinap masuk ke dalam benak dapat membedakan antara mereka yang sembuh dengan yang tidak. Bersikap realistik akan situasi Anda bukan berarti meraup semua informasi tanpa pilih-pilih tentang berapa banyak orang yang meninggal karena kanker, karena itu bukanlah strategi untuk bertahan hidup. Apapun yang Anda masukkan ke dalam benak Anda akan terus menempel di sana.

67 : "Saya adalah pasien kanker yang selamat dan paling ekstrem karena informasi tentang kanker yang ingin saya ketahui teramat sedikit. Sekarang, setelah berada dalam tahap remisi selama lebih dari dua tahun, saya masih tidak tahu berapa persentase wanita seusia saya meninggal karena kanker payudara. Saya tidak tertaik. Berapapun persentasenya, saya tahu angkanya tidak akan mencapai 100%. Berada dalam tahap remisi saja sudah menakutkan, tanpa perlu ditambahi data statistik yang buruk"

68 : Menghadapi akhir masa terapi, kelelahan dan efek samping terapi mulai mendominasi. Semua pasien yang selamat berbicara tentang apa yang tersisa dari energi mereka bila hanay menghabiskan waktu bersama orang-orang yang memberi kekuatan dan kegembiraan. Bila sudah masuk tahap remisi, para pasien yang selamat dengan cermat memilih orang yang tetap berada dalam kehidupan mereka. Pasien kanker yang selamat tidak akan pernah melupakan rasa sakit yang disebabkan oleh orang-orang yang tidak peka atau tidak perduli, selama masa krisis pribadi yang berat ini. Mereka juga tidak melupakan teman-teman atau anggota keluarga yang membantu melalui masa-masa paling gelap dalam hidup mereka.

69 : Barangkali kebetulan saja semua pasien kanker yang selamat adalah orang-orang yang kuat dan intuitif sehingga mereka sudah dibekali perangkat lebih baik untuk menjalani perawatan kanker, bila dibandingkan orang-orang awam lainnya.itu tidak benar. Saya yakin Anda perlu kuat mental untuk dapat bertahan melawan kanker, tetapi saya pikir semua pasien kanker yang selamat mendapat kekuatan dari dalam diri mereka sendiri selama melawan kanker dan kekuatan itu tidak harus ada sejak awal. Mereka semua mempunyai sudut pandang yang berbeda tentang hidup sebelum menderita kanker. Ada masa-masa yang sangat gelap. Semua pasien yang selamat pasti akan menangis atau matanya basah ketika menceritakan rasa kesepian dan ketakutan mereka.

70 : Namun, masing-masing pasien yang selamat segera memutuskan bahwa mereka akan selamat. Sehingga selanjutnya hanya masalah bagaimana mereka akan menghadapi kanker yang diderita. Rahasia ini terkait erat dengan dua rahasia sebelumnya. Dengan membuat keputusan yang berani untuk mengendalikan informasi dan pengetahuan yang masuk dalam benak mereka, para pasien yang selamat ini menetapkan dalam diri mereka bahwa merekalah yang membuat aturannya. Mereka 'melakukannya sesuai cara saya'.


71 : Setiap pasien kanker yang selamat juga mengerti sejak awal bahwa ini adalah sebuah perjalanan yang sebagian besar akan mereka lalui sendiri. Faktor tambahan lainnya adalah Anda dikelilingi oleh orang-orang yang Anda cintai, yang barangkali belum pernah menderita kanker dan mereka adalah orang-orang yang berusaha untuk melindungi Anda.

72 : Pola pemikiran yang terbentuk pada tahap diagnosis mencerminkan kegelapan ini : 'mengapa aku?' , 'bagaimana jika aku mati?' , 'aku tidak tahu apakah aku dapat melakukannya'. Saya yakin yang menjadi faktor penting bagi pasien kanker yang selamat sehingga mampu bertahan menghadapi kanker adalah seberapa cepat dan seberapa kuat mereka mengusir pola pemikiran seperti ini.

73 : Tiap pasien kanker yang selamat menceritakan hal ini dengan cara berbeda-beda. Berikut ini adalah rangkuman perasaan pasien yang selamat selama mereka melawan kanker.

Sally : Aku tidak ingin mati, aku punya banyak hal untuk aku jalani dalam hidup. Aku berfokus pada apa yang sebenarnya sedang terjadi, bukan pada apa yang dapat terjadi. Selanjutnya, aku seperti mendapat kesempatan kedua dan menyadari bagaimana aku ingin mengisi hidupku. Aku berhadapan dengan segala sesuatu yang ada dalam hidup ini, dengan kepala tegak.

Stella : Di dalam benakku, aku tahu aku akan baik-baik saja. Aku tidak pernah berpikir aku akan mati. Aku selalu berpikir bahwa kankerku tidak serius. Itu keyakinanku.
Emma : Aku baru saja mendapat kemampuan membantu diri sendiri, aku yakinkan diriku bahwa aku akan baik-baik saja. Aku akan memaksimalkan setiap kesempatan untuk keuntunganku sendiri.
Virginia : Aku harus mengakui pada diri sendiri bahwa hidup dapat benar-benar aneh tapi aku harus menghadapinya. Setelah mendapat hasilnya dan semuanya baik, aku memperkuat niat dan tidak mau menengok ke belakang lagi. Bagiku, yang penting adalah melakukannya atau mati, karena aku mungkin tidak akan mendapat kesempatan kedua.
Richard : Aku hanya meneruskan langkah dan memutuskan untuk berjuang. Menyelesaikan terapi dan melanjutkan hidup. Bila peluangku 50/50, aku akan punya peluang 50% untuk sembuh. Aku harus mendapatkan peluang itu. Aku harus membuang kanker ini. Bagiku lebih baik untuk melakukannya sekarang, untuk jaga-jaga.


74 : "Saya tahu persis bagaimana saya ingin menjadikan hidup saya dan saya tidak akan patuh lagi pada anjuran orang lain tentang bagaimana seharusnya menjalani hidup saya. Memang terdengar egois dan tidak perduli. Tetapi saya dapat menambahkan bahwa seperti banyak pasien kanker yang selamat lainnya, makna hidup adalah bahwa, meskipun terbatas, masih ada sedikit peluang bagi saya untuk menentukan apa yang akan saya lakukan bagi mereka yang saya cintai. Bila Anda memutuskan dengan tegas dan jelas apa yang Anda inginkan dari hidup Anda, tidak berarti bahwa hal-hal yang lain diabaikan. Banyak pasien kanker yang selamat mendapati bahwa makna hidup itu berputar di sekitar keluarga, sedangkan pasien yang selamat lainnya mendapati bahwa keluarga bukan lagi urutan pertama"

75 : "Mereka semua, termasuk saya, terdorong untuk menjalani hidup seperti yang benar-benar mereka inginkan. Dan bagi setiap pasien kanker yang selamat, keberanian untuk menjalankan hidup seperti itu adalah temuan mereka akan arti hidup bagi mereka sendiri"

76 : Perjuangan melawan kanker dapat membawa Anda lebih dekat dengan pasien, tetapi stress dan ketegangan yang terjadi selama berjuang juga dapat mendorong Anda menjauh. Hubungan yang kuat dibangun berdasarkan kepercayaan, kejujuran dan komunikasi yang terbuka serta cinta yang besar. Bagaimana Anda mengatasi ketakutan-ketakutan tersebsar dari pasien itu dapat berakibat besar pula pada keterbukaan hubungan yang ada selama melawan kanker.

Ada satu masalah besar yang mempengaruhi keterbukaan ini dan juga merupakan permintaan khusus dari saya kepada Anda. "Tolong jangan beranggapan Anda tahu apa yang ingin didengar pasien kanker"


77 : Sudah pasti setiap pasien kanker dapat meninggal karena kankernya. Tetapi orang juga bisa mati karena ditabrak bis, jatuh dari tangga atau tersedak tulang ikan. Setiap ketakutan menjadi berkurang kadar menakutkannya bila Anda membahasnya. Semua pasien yang selamat menolak gagasan bahwa mereka akan mati, tetapi mereka masih memikirkan hal itu, dan menghadapinya sebelum bergerak maju melawan kanker. Pemikiran bahwa orang yang Anda cintai bisa mati karena kanker memang benat-benar menakutkan. Tetapi jangan menutupi ketakutan itu dan mendesak mereka untuk terus tersenyum. Barangkali di permukaan permintaan ini dapat dipenuhi tetapi secara emosional, bila orang yang Anda cintai tidak dapat mengatakan kepada Anda apa yang mereka pikirkan, mereka tidak akan bersikap jujur lagi pada Anda. Bila Anda tidak secara realisitis mengakui perjalanan beresiko yang sedang dilakoni orang yang Anda sayangi, mereka tidak akan mampu menempuh perjalanan itu bersama-sama dengan Anda.

78 : Bayangkan bila orang yang Anda cintai pergi ke negara yang sebelumnya tidak pernah dikunjungi, yang mempunyai gaya hidup amat berbeda, bertemu dengan banyak orang yang berbeda sambil menanggung masa-masa yang paling menekan secara emosional dalam hidupnya. Perjalanan itu dapat berlangsung selama 6 bulan, setahun bahkan beberapa tahun pulang-pergi. Tetapi pasien ini tidka pergi secara fisik, begitu kata Anda. Orang yang kusayangi tetap tinggal bersamaku sepanjang waktu. Namun pasien kanker itu mengucilkan diri, masuk ke dalam dunianya sendiri, sedemikian rupa sehingga pendukung atau orang yang membantunya tidak dapat membayangkan. Meskipun penampilan fisiknya yang lama mungkin dapat pulih, namun apa yang ada di dalamnya barangkali telah berubah selamanya.

79 : Bila Anda mengerti bahwa dapat terjadi perubahan dengan segala alasannya, maka hubungan Anda dengan orang yang Anda cintai dapat menguat. Hubungan ini barangkali tidak persis sama seperti sebelumnya, karena mereka yang sembuh dari kanker tidak lagi persis sama seperti mereka dulu.

Orang yang Anda cintai telah sembuh dari kanker dan ada banyak sekali yang dapat diharapkan. Anda telah menyelamatkan satu nyawa melalui kasih sayang dan bantuan yang Anda berikan. Itu benar. Pastikan bahwa Anda punya waktu untuk merayakan peranan Anda tetapi juga pastikan Anda punya waktu untuk berisitirahat dan pulih. Sekarang apa yang menjadi tujuan Anda? Mana dari cita-cita Anda yang belum tercapai? Sebagaimana pasien kanker yang selamat, ini juga merupakan hari pertama bagi sisa hidup Anda. Hargai dan nikmatilah.


80 : "Kalau Anda beranggapan bahwa Anda akan meninggal, maka apa yang saya sebut 'barang-barang' atau kepemilikan materi tidak akan mengisi benak Anda. Orang-oranglah yang membuat Anda bersedih, bukan rumah, bukan mobil dan lain-lain. Meski demikian, saya sangat menghargai 'bragn-barang' di dalam hidup saya, dan merasa gembira atas apa yang benar-benar saya inginkan"


81 : "Anda tidak perlu menderita kanker untuk menghargai kehidupan. Coba perhatikan orang-orang yang mati di jalan karena kecelakaan dan bencana alam. Setiap kali Anda meninton berita di televisi, Anda dapat melihat peristiwa mengerikan dan cobalah hitung berkah yang Anda terima"


-Catatan harian seorang penderita kanker payudara-
Ketika seorang penderita kanker payudara mulai merubah mindset-nya dan menyesuaikannya dengan kondisinya, maka dia telah menjadi seorang pejuang yang baru. Bukan hanya kanker yang harus dihadapinya, melainkan emosi dan permainan pikiran yang sering kali membuatnya masuk ke dalam zona stress, dan itu bukanlah hal yang baik bagi kondisinya. Faktor lingkungan dan orang-orang di sekitarnya juga sangatmempengaruhi perkembangan penyakit kankernya. Ketika seorang penderita kanker payudara telah menyadari apa saja atau siapa saja yang dapat membuatnya bersedih dan tertekan, dan dia menghindarinya atau tidak memperdulikannya, berarti dia telah berhasil untuk menjaga kestabilan tingkat emosi dan stress-nya. Dan ketika dia telah menemukan hal-hal baru yang bisa dinikmatinya dan membahagiakannya, maka dia harus mempertahankannya. Karena, siapapun berhak untuk bahagia, tanpa terkecuali seorang penderita kanker, dimana mereka membutuhkan lebih banyak kadar kebahagiaan untuk membantu menyembuhkan dan membuang kanker itu dari tubuh dan hidupnya.




210212

2 komentar:

Nurmayanti Zain mengatakan...

luar biasa..!!!

Irda Handayani mengatakan...

Terima kasih mb Maya :)

Posting Komentar

ShareThis