20 April 2012

Pilihan Dalam Kesempatan


Kita tidak akan pernah mengetahui apakah pilihan yang akan kita ambil adalah pilihan yang terbaik dan kita tidak akan menyesalinya. Kita akan mengetahui apakah kita akan menyesalinya atau tidak setelah melewati masa tersebut. Pada dasarnya, sebelum kita mengambil dan membuat pilihan, kita akan dihadapkan pada banyak kesempatan, kesempatan yang jarang datang dua atau tiga kali menghampiri.

Pemilihan yang jeli akan meminimalisir penyesalan kita nantinya. Itu sebabnya kita sering dihadapkan pada beberapa pilihan dan kesempatan, agar kita bisa membandingkan pilihan mana yang terbaik dari pilihan lainnya, agar kita bisa melihat kesempatan mana yang paling menguntungkan dan sedikit membuat penyesalan.

Terkadang, kehadiran kesempatan itu sangat mengganggu, dengan segala pertimbangan yang menyelingkupinya atau pun rentetan penyesalan yang akan menyertainya. Kita selalu berada di dalam ruang ketakutan, sebuah ruangan yang berasal dari imajinasi kita sendiri, ketakutan yang akan tercipta ketika kita membayangkan masa depan, “Apakah aku akan menyesal?”

Bila kita memilih ini, maka kemungkinannya akan seperti ini. Bila kita memilih itu, maka kemungkinannya akan seperti itu. Bila kita tidak memilih, maka tidak akan ada yang tersakiti, meskipun tindakan tidak memilih itu merupakan suatu pilihan juga, pilihan tidak memilih apa pun. Atau, kita akan memilih semua kesempatan yang diberikan, itu juga merupakan suatu pilihan dan keputusan.

Pada kenyataannya, hidup kita ini memang penuh dengan kesempatan dan pilihan, satu hal yang klise terdengar namun selalu saja terasa sulit untuk dilakukan. Pertimbangan demi pertimbangan, pemikiran, prediksi, reaksi, akibat, dan kemungkinan lainnya, semuanya seakan campur aduk menguras energi, pikiran dan waktu.

Hingga akhirnya, tanpa kita sadari, kita telah berada di ujung waktu dan harus bersiap untuk membuat sebuah keputusan. Kita tidak sadar bahwa kita telah menghabiskan begitu banyak waktu hanya untuk mempertimbangkan semua kesempatan dan pilihan yang telah diberikan. Maka, mau tidak mau, kita harus membuat keputusan, kita akan memilih.

Apa yang terjadi setelah kita memilih? Kita akan mengetahui masa depan, apa yang terjadi, apa yang berubah, apa yang sakit, apa yang dirasakan, apa yang dicemaskan, apa yang ditakutkan, apa yang disesalkan. Kita mendapatkan imbalan seperti itu untuk sebuah pilihan.

Meski pun banyak faktor dan banyak orang yang selalu ikut campur dan memiliki andil yang penting, namun, keputusan mutlak selalu berada di diri kita sendiri, kita lah yang pantas memberikan keputusan akan mengambil pilihan dan kesempatan yang mana J


200412

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis