4 Agustus 2012

“Bom Pintar” untuk Kanker Payudara


Selama ini pengobatan untuk kanker payudara juga bisa membunuh sel-sel sehat. Kini para ahli berhasil membuat “bom pintar” yang bisa memberikan racun pada sel tumor tapi tetap menjaga atau tidak membunuh sel sehat.

Sumber Gambar
Dalam tes yang melibatkan hampir 1.000 perempuan dengan stadium lanjut, pengobatan eksperimental ini bisa memperpanjang usia perempuan hingga beberapa bulan tanpa membuat kankernya semakin parah.

Setelah 2 tahun, sekitar 65% perempuan yang menerima pengobatan ini masih bertahan hidup hingga 10 bulan dibandingkan dengan kelompok yang menerima 2 obat kanker standar yang hanya 47% bertahan hidup hingga 6 bulan.

“Perbedaan mutlak telrihat dari jumlah yang lebih besar pada berapa lama orang-orang yang bisa bertahan hidup. Ini adalah suatu langkah kemajuan yang besar”, ujar Dr Kimberly Blackwell dari Duke University.

Pengobatan ini didasarkan pada Herceptin yang merupakan terapi gen bertarget pertama untuk kanker payudara. Peneliti menggabungkan herceptin dengna kemoterapi yang beracun dan ditambah dengan zat kimia untuk menjaga keduanya agar bisa mencapai target sela kanker, yang mana nantinya racun dilepaskan untuk membunuh sel tersebut.

Senjata ganda yang digunakan ini dengan T-dm1 yang disebut sebagai bom pintar, meskipun tidak semuanya pintar, tapi zat ini hanya mengikat sel kanker setelah bertemu dengannya. Peneliti menguji T-dm1 ini pada 991 perempuan dengan kanker payudara yang menyebar dan semakin buruk, meskipun mereka telah menerima kemoterapi dan herceptin biasa.

Dr Blackwell menuturkan terbukti ada peningkatan kelangsungan hidup secara menyeluruh, serta T-dm1 memiliki lebih sedikit efek samping dibanding dengan obat lain, sehingga pasien tidak perlu minum obat mual serta tidak pelru melakukan transfusi.

“Data ini cukup menarik, jadi ini semacam jenis terapi bom pintar yang mana racun dikirim ke tumor sehingga tidak banyak kerusakan pada organ lain”, ujar Dr Michael Link. Presiden dari American Society of Clinical Oncology.

Namun, obat pintar ini masih dalam tahap eksperimental atau penelitian sehingga belum tersedia. Meski begitu, diharapkan dalam setahun obat ini sudah bisa dipasarkan.


Sumber : health.detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis