28 Agustus 2012

Salah Minum Obat

Sudah beberapa hari ini saya mengidap gejala flu, bersin-bersin, hidung selalu mengeluarkan cairan bening dan mulai sakit kepala. Ketika saya sudah tidak sanggup menahan sakit kepala, maka saya putuskan untuk mengonsumsi obat pereda flu yang dijual bebas, berharap flu yang belum parah ini akan segera hilang.

Pada saat itu sekitar pukul setengah sembilan malam, tanpa basa basi saya langsung mengambil stok obat flu yang ada di kamar. Dengan segera saya meminum sebutir obat pereda flu tanpa melihat atau memperhatikan bungkusnya dulu, kemudian saya langsung menuju tempat tidur untuk berisitrahat.


Selang beberapa menit, saya tidak juga terlelap,”Bukankah biasanya obat flu menimbulkan rasa kantuk yang teramat sangat ya?” batin saya saat itu. Saya merasa heran dan aneh, tetapi akhirnya tertidur juga. Bangun keesokan harinya, sakit kepala saya tidak reda juga, bersin-bersin pun semakin sering. Tapi karena tidak ingin ketergantungan obat, maka saya tidak mengonsumsi obat flu lagi.

Nah, ketika malamnya, saya mulai merasakan sakit kepala lagi. Namun karena sudah terlalu pusing saya terlupa untuk meminum obat flu tersebut, hingga saya tertidur pulas. Keesokan paginya ibu saya menghampiri, beliau mulai khawatir dengan kondisi saya. Kemudian ibu bertanya “Kamu sakit perut nak? Mencret-mencret ya?” Saya heran mengapa ibu bertanya seperti itu, karena beliau tahu kalau saya sedang menderita flu. “Nggak bu, irda nggak mencret-mencret” jawab saya pendek sambil melanjutkan tidur.

Pukul setengah sepuluh pagi, saya terbangun dan segera bertanya kepada ibu tentang pertanyaannya tadi. Ibu mengatakan kalau beliau menemukan obat pereda sakit perut di meja dan berasumsi bahwa sayalah yang meminum obat tersebut. Setelah saya ingat-ingat, ternyata saya salah minum obat!!!

Astagfirullah…secara spontan saya tergelak sendiri, entah karena menertawakan kebodohan atau mengkhawatirkan keadaan kesehatan saya. Bagaimana bisa??? Itu pertanyaan yang mengusik benak saya. Pantas saja rasa sakit kepala dan flu yang saya derita tidak berkurang sama sekali, karena saya meminum obat perada sakit perut. Walaaahhh… kepala yang sakit koq malah perut yang diobati, hahahaha :D

Setelah menceritakan hal ini kepada sahabat saya, dia mengatakan kalau mungkin terjadi missed communication antara perintah yang diberikan oleh otak kepada organ mata. “Mungkin pada saat itu kondisi irda sudah terlalu lelah, sehingga perintah otak yang diberikan kepada mata melalui link saraf tidak bekerja secara sempurna”. Memang saya akui, ketika mengambil obat tersebut saya sudah merasa yakin kalau obat itu adalah obat flu dan bukan obat lainnya, padahal batin saya sudah mengatakan tentang keanehan dari bentuk bungkusnya. Dan mungkin juga karena warna kedua obat itu (obat pereda flu dan obat pereda sakit perut) tampak sama, yaitu sama-sama berwarna orange.

Saya tidak tahu, apakah saya yang ngeyel atau memang kerja saraf saya sedang terganggu saat itu, yang pasti, saya tidak meminum obat apa pun lagi dan justru beristirahat total. Kondisi fisik yang lemah plus dengan serangan penyakit lainnya membuat kewaspadaan diri menjadi berkurang. Itulah sebabnya selalu ada iklan di media massa sebagai pengingat bagi kita sebelum mengonsumsi obat, “Bacalah aturan pakainya, bila sakit berlanjut segera hubungi dokter”. Benar, bacalah dan telitilah sebelum mengonsumsi obat, baik obat yang dijual bebas maupun obat yang telah diresepkan oleh dokter.

Seumur hidup baru inilah saya mengalami kejadian salah minum obat, dan berharap semoga ini yang pertama dan terakhir. Semoga tulisan ini dapat menjadi pengingat juga bagi Anda yang akan mengonsumsi obat-obatan, dan jangan sampai salah minum obat juga seperti saya ya J


280812

3 komentar:

n4be mengatakan...

:)) kalo aku salah pilih pacar =))
nasib nasib.....

Irda Handayani mengatakan...

@n4be : hahahaha... sabar ya :D

rachmad tatawarna mengatakan...

nice share :-)

Posting Komentar

ShareThis