Sumber |
Ada banyak hal yang hanya
menjadi rahasia Allah SWT, salah satunya adalah tentang dunia gaib. Sebagai manusia,
kita wajib mengakui dan mengetahui tentang keberadaan dunia ini beserta dengan
makhluknya, namun bukan berarti kita harus larut terlalu dalam dan
mengembangkan sikap fanatic terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan gaib
tersebut. Satu hal yang harus kita yakini bahwa hidup kita selalu berdampingan
dengan kehidupan mereka (makhluk gaib).
Sedangkan depresi adalah suatu
keadaan yang terjadi karena satu atau banyak hal yang terlalu menekan diri dan
jiwa hingga mengganggu kenormalan otak untuk berpikir. Berkhayal, melamun,
hingga berbuat hal-hal yang diluar kewarasan adalah beberapa ciri terjadinya
depresi pada diri seseorang. Depresi bukan berarti gila atau tidak waras, tapi
antara depresi dan gila itu sendiri hanya dipisahkan oleh selembar kain tipis
yang disebut logika.
Selama beberapa waktu saya
mengenalnya dan rutin berhubungan dengannya, saya justru merasa kasihan yang
teramat sangat. Saya bahkan bingung dengan keadaannya, prihatin dengan
sisa-sisa kewarasan yang masih tinggal di dalam dirinya.
Pada awalnya dia selalu
bercerita tentang gangguan para makhluk gaib yang selalu menyakiti dirinya. Dia
sering marah bahkan hingga amarah dan murka atau bersedih hingga menangis tanpa
mengetahui sebabnya. Dia mengatakan kalau dia tidak bisa mengendalikan dirinya
dan melakukan hal itu begitu saja, melakukan hal-hal yang tidak terkendali
tanpa ada alasan yang jelas.
Selalu ada alasan untuk suatu
kejadian, meskipun ada banyak hal juga yang terjadi tanpa bisa dijelaskan
alasannya dan itu adalah hak mutlak Allah selaku Tuhan seluruh alam. Salah satu
hal untuk mempertahankan kewarasan adalah menemukan logika atas suatu hal yang
kita lakukan, dan saya menyuruhnya untuk membangkitkan kelogisan itu dari
otaknya.
Dia merasakan tengkuk dan
pundaknya berat, maka saya menyuruhnya untuk cek darah, ada kemungkinan dia
menderita hipertensi atau kolesterol, tetapi dia urung melakukannya, alasannya
hal itu terjadi karena dia masih sering diganggu oleh makhluk-makhluk halus
tersebut.
Dia mengatakan sering
merasakan sakit kepala, maka saya menyuruhnya untuk berolahraga dan menjaga
kesehatan, ada kemungkinan tubuhnya kurang bergerak atau sedang masuk angin,
tetapi dia juga urung melakukannya, alasannya tidak punya waktu karena terlalu
sibuk dengan urusan rumah tangga yang tidak selesai-selesai.
Dia berbicara tentang kondisi
tubuhnya yang sering sakit-sakitan, maka saya menyuruhnya untuk makan lebih
teratur, memakan makanan yang bergizi dan mengonsumsi vitamin, tetapi dia enggan melakukannya, alasannya vitamin
dan makanan bergizi itu mahal.
Dia mengeluhkan perasaannya
yang sering hampa dan kosong, maka saya menyuruhnya untuk selalu berpikiran
positif. Dia memang belum bisa mempertahankan dan memberikan sugesti pemikiran
positif kepada dirinya sendiri, tetapi dia selalu berusaha untuk mendekatkan
diri kepada Allah dengan beribadah.
Dari beberapa clue dan saran yang tidak ditanggapi
tersebut, saya beranggapan bahwa dia termasuk seseorang yang keras kepala. Posisi
saya hanya sebagai pendengar yang baik dan pemberi saran, diterima
Alhamdulillah, kalau tidak dikerjakan juga tidak masalah, itu hak dia. Hanya saja
ada rasa kecewa mengapa dia tidak mau berubah atau lebih tepatnya mengapa dia enggan berusaha untuk mengubah keadaan dirinya
sendiri.
Depresi, mungkin itu yang
sedang dialaminya saat ini. Dia mengakui banyak masalah yang terjadi didalam
kehidupan rumah tangganya, sama seperti kehidupan rumah tangga yang lainnya. Konflik
berkepanjangan dan ketidaksesuaian hati yang sedari dulu dipendam, membatu dan
menggerogoti jiwanya dari dalam.
Mungkin benar adanya gangguan
makhluk gaib yang sering diceritakannya, tetapi bila otak terus-menerus diberi
sugesti tentang hal tersebut maka lambat laun kewarasan pun akan membias.
Wallahu’alam… hanya Allah tempat kembalinya semua perkara.
Ada saatnya kita menempatkan
diri untuk menyikapi hal-hal yang berkaitan dengan dunia gaib, tetapi ada
saatnya juga kita harus mengeluarkan diri dari zona tersebut dan menyikapi
masalah dengan logika. Berusahalah untuk menyeimbangkan keadaan dengan pikiran
yang jernih, karena sugesti yang salah akan menghancurkan diri kita sendiri
tanpa disadari.
Walluhu’alam… hanya Allah yang
Maha Mengetahui apa yang terjadi sesungguhnya diantara hal-hal tersebut.
020113
0 komentar:
Posting Komentar