Beberapa minggu yang lalu,
seorang sahabat mengatakan suatu hal yang membuat saya berpikir lagi tentang
kehidupan ini. Hal sederhana yang dikatakannya adalah terkait dengan hari ulang
tahun, baik itu peringatan, perayaan atau acara yang bersifat foya-foya.
Sungguh beruntung seseorang
yang cepat menyadari bahwa usia yang diberikan Allah adalah anugerah dan amanah
yang harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya, murni karena Allah Ta’ala. Berbuat
berbagai macam kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain, mengumpulkan sedikit
demi sedikit amal, terus belajar untuk memperbaiki diri, menebarkan rasa kasih
dan sayang kepada sesama makhluk Allah dan kegiatan yang di-ridho-in Allah
lainnya.
“Mengapa kita harus merayakan
hari ulang tahun, hari dimana bertambahnya umur, hari dimana sebenarnya masa
kita tinggal sebentar lagi di dunia ini? Bukankah lebih baik kita memperbaiki
diri dan mengumpulkan amal sebanyak-banyaknya untuk bekal di kehidupan nanti,
kehidupan yang kekal daripada dunia ini?”
Kira-kira seperti itulah
kalimat singkat yang dipertanyakannya kepada saya, jauh sebelum hari ini tiba. Memang
benar adanya, masa saya sudah tidak lama lagi hidup di dunia, bukan karena saya
menderita penyakit kronis dan divonis akan segera meninggal, bukan karena itu,
tetapi karena tidak seorang pun mengetahui sampai dimana batas usianya.
Flash back setahun yang lalu,
saya berharap penyakit kanker payudara yang saya idap segera sembuh, saya
berharap bisa segera menikah dan memiliki anak, saya berharap bisa mendirikan
sebuah rumah tempat bernaungnya Rumah Blog Indonesia. Kembali ke masa saat ini,
meskipun harapan-harapan itu belum ada yang terwujud, namun Allah memberikan
rahmat-Nya dalam bentuk yang lain. Saya yakin Allah mengetahui harapan saya dan
mungkin Dia menunda untuk merealisasikannya hingga saat yang tepat, Insya
Allah.
Banyak perjalanan hidup yang
sudah saya lalui, begitupun dengan Anda semua. Keceriaan, kesedihan,
kebahagiaan, kesenduan, kesabaran, kemarahan, kesulitan, kemudahan, … semuanya
tetap saja tampak indah bila kita menikmati dan berusaha untuk tetap bersyukur
walau dengan keadaan apa pun. Bersyukur menjadikan kita tetap cukup, sedangkan
bersabar menjadikan kita tetap berprasangka baik kepada Allah.
Salah satu rahmat dan anugerah
yang diberikan Allah kepada saya adalah kesabaran, subhanallah, saya
benar-benar mensyukuri nikmat yang dititipkan Allah ini. Banyak kesulitan,
kesusahan dan penderitaan yang telah saya alami, namun lewat semua hal itulah
Allah menitipkan kesabaran ini. Sahabat yang saya ceritakan di atas pernah
mengatakan bahwa saya adalah salah satu guru kesabaran baginya, Alhamdulillah
ya Allah, kesabaran ini bukan hanya berkah bagi saya tetapi juga berkah untuk
saudara dan sesama.
Kemarin saya melihat peluang
setan untuk menjerumuskan iman saya, tapi Alhamdulillah Allah selalu melindungi
hamba-Nya, saya menolak ajakan tersebut. Bila kita berada di lingkungan yang “salah”maka
kemungkinan besar kita akan terjerat dan ikut serta terseret ke dalam kubangan
dosa, astagfirullah. Semoga Allah selalu menjaga dan melindungi hamba, amin ya
Robb…
Hari ini, diawali dengan
sebuah pengabdian, beberapa sujud, beberapa doa dan sepiring ketoprak, Alhamdulillah. Akhir
kata, selamat milad untuk saya sendiri, semoga sisa usia yang diberikan Allah dapat
memberikan berkah, rahmat dan anugerah kepada saya, keluarga dan orang-orang
yang saya sayangi, amin ya Robb.
190113
1 komentar:
Met milad mbak...
Aamiin Ya Rabbal Alamiin...
Semoga semua doa dan harapannya dikabulkan oleh Allah.
Salut dengan kesabaran dan keikhlasannya. Menjadikan hikmah dr segala ketetapan Allah...
Belajar banyak dr tulisan ini...
Posting Komentar