19 Januari 2013

Sebuah Pengabdian, Beberapa Sujud, Beberapa Doa dan Sepiring Ketoprak

Beberapa minggu yang lalu, seorang sahabat mengatakan suatu hal yang membuat saya berpikir lagi tentang kehidupan ini. Hal sederhana yang dikatakannya adalah terkait dengan hari ulang tahun, baik itu peringatan, perayaan atau acara yang bersifat foya-foya.

“Mengapa kita harus merayakan hari ulang tahun, hari dimana bertambahnya umur, hari dimana sebenarnya masa kita tinggal sebentar lagi di dunia ini? Bukankah lebih baik kita memperbaiki diri dan mengumpulkan amal sebanyak-banyaknya untuk bekal di kehidupan nanti, kehidupan yang kekal daripada dunia ini?”

Kira-kira seperti itulah kalimat singkat yang dipertanyakannya kepada saya, jauh sebelum hari ini tiba. Memang benar adanya, masa saya sudah tidak lama lagi hidup di dunia, bukan karena saya menderita penyakit kronis dan divonis akan segera meninggal, bukan karena itu, tetapi karena tidak seorang pun mengetahui sampai dimana batas usianya.

Sungguh beruntung seseorang yang cepat menyadari bahwa usia yang diberikan Allah adalah anugerah dan amanah yang harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya, murni karena Allah Ta’ala. Berbuat berbagai macam kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain, mengumpulkan sedikit demi sedikit amal, terus belajar untuk memperbaiki diri, menebarkan rasa kasih dan sayang kepada sesama makhluk Allah dan kegiatan yang di-ridho-in Allah lainnya.

Flash back setahun yang lalu, saya berharap penyakit kanker payudara yang saya idap segera sembuh, saya berharap bisa segera menikah dan memiliki anak, saya berharap bisa mendirikan sebuah rumah tempat bernaungnya Rumah Blog Indonesia. Kembali ke masa saat ini, meskipun harapan-harapan itu belum ada yang terwujud, namun Allah memberikan rahmat-Nya dalam bentuk yang lain. Saya yakin Allah mengetahui harapan saya dan mungkin Dia menunda untuk merealisasikannya hingga saat yang tepat, Insya Allah.

Banyak perjalanan hidup yang sudah saya lalui, begitupun dengan Anda semua. Keceriaan, kesedihan, kebahagiaan, kesenduan, kesabaran, kemarahan, kesulitan, kemudahan, … semuanya tetap saja tampak indah bila kita menikmati dan berusaha untuk tetap bersyukur walau dengan keadaan apa pun. Bersyukur menjadikan kita tetap cukup, sedangkan bersabar menjadikan kita tetap berprasangka baik kepada Allah.

Salah satu rahmat dan anugerah yang diberikan Allah kepada saya adalah kesabaran, subhanallah, saya benar-benar mensyukuri nikmat yang dititipkan Allah ini. Banyak kesulitan, kesusahan dan penderitaan yang telah saya alami, namun lewat semua hal itulah Allah menitipkan kesabaran ini. Sahabat yang saya ceritakan di atas pernah mengatakan bahwa saya adalah salah satu guru kesabaran baginya, Alhamdulillah ya Allah, kesabaran ini bukan hanya berkah bagi saya tetapi juga berkah untuk saudara dan sesama.

Kemarin saya melihat peluang setan untuk menjerumuskan iman saya, tapi Alhamdulillah Allah selalu melindungi hamba-Nya, saya menolak ajakan tersebut. Bila kita berada di lingkungan yang “salah”maka kemungkinan besar kita akan terjerat dan ikut serta terseret ke dalam kubangan dosa, astagfirullah. Semoga Allah selalu menjaga dan melindungi hamba, amin ya Robb…

Hari ini, diawali dengan sebuah pengabdian, beberapa sujud, beberapa doa dan sepiring ketoprak, Alhamdulillah. Akhir kata, selamat milad untuk saya sendiri, semoga sisa usia yang diberikan Allah dapat memberikan berkah, rahmat dan anugerah kepada saya, keluarga dan orang-orang yang saya sayangi, amin ya Robb.




190113

1 komentar:

Niken Kusumowardhani mengatakan...

Met milad mbak...

Aamiin Ya Rabbal Alamiin...
Semoga semua doa dan harapannya dikabulkan oleh Allah.
Salut dengan kesabaran dan keikhlasannya. Menjadikan hikmah dr segala ketetapan Allah...
Belajar banyak dr tulisan ini...

Posting Komentar

ShareThis