Apa yang ada dibenak bila mendengar kata infeksi
payudara? Membayangkan rasa nyut-nyutan yang menyebar di sekitar payudara atau
pemikiran bahwa infeksi selalu diikuti dengan adanya nanah (pus) dari sel darah putih yang mati “berperang”
melawan bakteri penyebab infeksi tersebut. Hhiiiii… sereeemmm!
Sedangkan abses biasanya terjadi pada gusi, dimana gusi
membengkak dan terdapat cairan getah bening di dalamnya. Dokter akan menyobek
sedikit gusi tersebut agar cairan di dalamnya keluar. Nah, kalau abses payudara
itu apa?
Definisi
Infeksi payudara (mastitis)
adalah suatu infeksi pada jaringan payudara. Pada infeksi yang berat atau tidak
diobati, bisa berbentuk abses payudara yaitu penimbunan nanah di dalam
payudara.
Penyebab
Infeksi payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang banyak
ditemukan pada kulit yang normal (staphylococcus
aureus). Bakteri sering kali berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam
saluran air susu melalui sobekan atau retakan di kulit (biasanya pada puting susu).
Mastitis biasanya terjadi pada wanita yang menyusui dan
paling sering terjadi dalam waktu 1 sampai 3 bulan setelah melahirkan. Sekitar 1
– 3% wanita menyusui mengalami mastitis pada beberapa minggu pertama setelah
melahirkan.
Pada wanita pasca menopause, infeksi payudara berhubungan
dengan peradangan menahun dari saluran air susu yang terletak di bawah puting susu.
Perubahan hormonal di dalam tubuh wanita menyebabkan penyumbatan saluran air
susu oleh sel-sel kulit yang mati. Saluran yang tersumbat ini menyebabkan
payudara lebih mudah mengalami infeksi.
Gejala
1. Nyeri pada payudara
2. Benjolan pada payudara
3. Pembengkakan salah satu payduara
4. Jaringan payudara membengkak, nyeri bila ditekan,
kemerahan dan terasa hangat
5. Nipple discharge
(keluar cairan dari puting susu, bisa mengandung nanah)
6. Gatal-gatal
7. Pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang
sama dengan payudara yang terkena demam
Diagnosa
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksaan fisik. Jika tidak sedang menyusui, maka bisa dilakukan mammography
atau biopsi payudara.
Pengobatan
Lakukan pengompresan hangat pada payudara selama 15-20
menit, 4 kali/hari. Berikan antibiotik sesuai dengan resep dokter untuk mencegah pembengkakan. Lakukan juga
pemijatan dan pemompaan air susu pada payudara yang terinfeksi.
Jika terjadi abses, biasanya dokter akan melakukan
penyayatan untuk membuang nanah yang ada di dalam payudara, dan sebaiknya
(dianjurkan) untuk berhenti menyusui sampai infeksi dan absesnya sembuh.
Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya mastitis, Anda bisa melakukan
beberapa tindakan berikut :
1. Menyusuilah secara bergantian antara payudara kiri dan
kanan.
2. Untuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran,
kosongkan payudara dengan cara memompanya.
3. Gunakan teknik menyusui yang baik dan benar untuk
mencegah robekan atau luka pada puting susu.
4. Perbanyak minum air putih.
5. Selalu menjaga kebersihan puting susu dan payudara.
6. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.
Sumber :
artikelpayudara.com
0 komentar:
Posting Komentar