Sumber Gambar |
Ada banyak hal yang harus diperhatikan ketika kita sedang
berkendara, baik menggunakan kendaraan roda dua, roda tiga, roda empat, maupun
menggunakan kendaraan lainnya. Resiko kecelakaan selalu saja dapat terjadi,
baik itu dari faktor kendaraan yang bermasalah atau dari faktor human error atau juga memang sudah
takdir ketentuan Allah SWT.
Luka ringan hingga luka parah, luka luar hingga luka
dalam, luka fisik hingga luka mental, luka yang bisa disembuhkan hingga luka
yang tidak bisa disembuhkan, luka yang memakan waktu lama hingga luka yang
sebentar, luka yang kecil hingga luka permanen. Semuanya bisa terjadi di atas
jalan raya, tempat dimana seharusnya jargon “Welcome to The Jungle” seharusnya
berada.
Tulisan ini saya buat berdasarkan salah satu pengalaman
yang sangat mengerikan ketika berada di jalan raya. Ketika itu, saya menumpang
di mobil teman saya. Total penumpang berjumlah tiga orang, saya, teman saya dan
pacarnya. Singkat cerita, mereka berdua sedang mengalami konflik, dan saya
seperti orang yang tidak seharusnya berada di situ.
Pertama, si lelaki sedang berkomunikasi menggunakan
handphone tanpa menggunakan headset.
Kedua, entah masalah apa yang terjadi tiba-tiba si lelaki sangat emosi dengan
orang di seberang sana yang diteleponnya. Ketiga, teman saya (pacarnya si
lelaki) berusaha untuk menenangkan si lelaki tersebut. Keempat, si lelaki
semakin emosi dan teman saya semakin bingung sampai terjadi tarik-menarik
handphone. Kelima, teman saya akhirnya berteriak histeris dan
mengguncang-guncangkan mobil. Keenam, mobil masih melaju dengan kecepatan 60
km/jam dan suasana jalan raya yang lumayan padat. Ketujuh, saya yang dari awal
hanya diam karena tidak mau ikut campur akhirnya harus mengambil tindakan untuk
menenangkan keadaan, saya peluk teman saya dari belakang dan berusaha untuk
menenangkannya.
Saya masih ingat dengan jelas bagaimana konflik yang ada
menjadi semakin mengerikan dengan emosi yang tidak terkendali, plus dengan
pembagian konsentrasi si pengemudi, antara mengemudi, menelepon sambil emosi
dan campur tangan kekasihnya. Aih, tak terbayangkan rasanya bila kami mengalami
kecelakaan hanya karena emosi yang tidak bisa dikendalikan.
Banyak hal yang harus diperhatikan oleh seorang pengemudi
kendaraan, bahkan untuk benda apa pun yang sedang dikendarai. Bukan hanya
konsentrasi penuh dengan kondisi jalan raya atau keadaan yang selalu tidak
kondusif, tetapi juga kondisi mental dari si pengemudi itu sendiri. Faktor
internal maupun faktor eksternal sama-sama memiliki porsi yang seimbang ketika
sedang berada di jalan raya.
Meskipun tidak ada yang tahu kapan ajal akan datang, tapi
kita masih bisa berusaha untuk melakukan yang terbaik sebelum benar-benar
dijemput oleh malaikat Izrail. Ketika berkendara, silahkan Anda menetapkan
pilihan sendiri, memilih emosi atau sabar sebagai pengawal pribadi hingga
sampai ke tujuan.
Semoga kita dapat berkendara dengan lebih sabar, lebih
hati-hati dan lebih bijak J
230712
2 komentar:
ya allah ckck
aku pilih sabar aja deh hehe
walopun lambat asal selamat sampe tujuan :)
benar ninuk , alon2 asal kelakon :)
Posting Komentar