Hidup bukanlah
masalah besar.
Kau tidak perlu
mendapatkan uang dan kepopuleran ditanganmu.
Hiduplah dengan
orang-orang yang kau cintai dari pagi hingga malam.
Ketika kau
meninggalkan dunia ini, barulah disebut kebahagiaan hidup.
-Scent of a Woman-
Rangkaian kalimat di atas saya dapatkan dari sebuah drama
Korea yang berjudul Scent of a Woman. Sebuah drama ber-genre komedi romantis
yang berlatar belakang kisah seorang wanita yang didiagnosis menderita kanker
empedu stadium lanjut. Dokter mengatakan ketidakmungkinan untuk melakukan
operasi sebagai solusi membuang kanker tersebut dan memprediksi umurnya hanya 6
bulan.
Jujur, cerita ini cukup menguras emosi dan air mata,
mungkin karena saya menempatkan diri sebagai tokoh wanita tersebut atau mungkin
juga karena saya adalah seorang penderita kanker juga. Alur cerita yang
sederhana seolah memberitahukan kepada semua orang tentang perasaan seorang
penderita kanker, baik itu penderita yang sudah stadium lanjut maupun penderita
yang masih stadium dini.
Pada dasarnya, ketika seseorang mengetahui dan mendengar
diagnosis dokter bahwa dia menderita kanker merupakan saat-saat yang terberat.
Bahkan, untuk memberitahukan berita tidak menyenangkan itu kepada orang-orang
yang disayanginya pun merupakan hal yang sangat berat. Maka tidak heran bila
seorang penderita kanker lebih dahulu menyimpan hal tersebut untuk beberapa
waktu, sampai suatu saat dia benar-benar siap untuk memberitahukannya.
Bukanlah hal yang mudah mengetahui penyakit kanker
bersarang di tubuh, dan bukanlah hal yang mudah pula untuk dihadapi, baik oleh
dirinya sendiri (si penderita) maupun oleh orang lain yang berada di
sekitarnya. Dibutuhkan kekuatan, ketegaran dan kesabaran yang lebih besar untuk
menerima dan menghadapinya.
Ada saat-saat dimana seorang penderita kanker merasa
ingin sendiri selama hidupnya, karena dia tidak ingin memberatkan orang-orang
di sekitar dengan keadaannya. Ada saat-saat dimana seorang penderita kanker
merasa putus asa dan ingin melarikan diri dari realitas, karena dia merasa Allah
tidak adil. Ada saat-saat dimana seorang penderita kanker merasa sangat bahagia
dan beruntung, karena mendapatkan perhatian yang lebih baik dari orang-orang di
sekelilingnya. Ada saat-saat dimana seorang penderita kanker merasa sangat
dihargai, karena tidak dikucilkan. Dan ada banyak saat-saat berbeda lainnya
yang membuat emosinya cepat berubah.
Dengan prediksi dokter untuk hidup selama 6 bulan lagi,
maka si wanita tersebut mencoba menghabiskan hari-harinya dengan semua kegiatan
atau hal-hal yang ingin dilakukannya. Dia membuat daftar keinginan yang harus
dipenuhinya sebelum dia meninggal. Berkencan dengan lelaki pujaanya, berwisata
sendiri ke tempat yang dimimpikannya, menghabiskan waktu untuk ibunya, meminta
maaf kepada orang-orang yang pernah disakitinya, dan kegiatan yang belum pernah
dilakukan sebelumnya.
Dia mewujudkan semua keinginannya tersebut karena kanker
yang berada di tubuhnya semakin parah, dia menghabiskan seluruh waktunya untuk
membuat kenangan indah sebelum dia meninggal. Sebenarnya, kita dapat melakukan
semua hal yang kita inginkan sebelum mengetahui adanya penyakit mematikan yang
ada di tubuh atau mendengar prediksi berapa lama lagi umur kita.
Kita dapat bahagia selama kita mau dan menginginkannya,
karena yang menciptakan kebahagiaan itu adalah kita sendiri, tidak ada
korelasinya sama sekali dengan parah atau tidaknya penyakit kita. Umur itu
rahasia Allah, tidak ada yang mengetahuinya dengan pasti. Maka, nikmatilah
hidup dengan sebaik-baiknya, lakukan segera hal-hal yang selalu ditunda,
wujudkan cita-cita dan impian, dan jangan pernah menunggu kedatangan malaikat
maut untuk mencoba bahagia. Bahagiakanlah diri Anda sebelum vonis apa pun
menghampiri hidup J
210712
0 komentar:
Posting Komentar