21 Juli 2012

Jangan Tunggu Vonis Kanker Untuk Bahagia


Hidup bukanlah masalah besar.
Kau tidak perlu mendapatkan uang dan kepopuleran ditanganmu.
Hiduplah dengan orang-orang yang kau cintai dari pagi hingga malam.
Ketika kau meninggalkan dunia ini, barulah disebut kebahagiaan hidup.
-Scent of a Woman-


Rangkaian kalimat di atas saya dapatkan dari sebuah drama Korea yang berjudul Scent of a Woman. Sebuah drama ber-genre komedi romantis yang berlatar belakang kisah seorang wanita yang didiagnosis menderita kanker empedu stadium lanjut. Dokter mengatakan ketidakmungkinan untuk melakukan operasi sebagai solusi membuang kanker tersebut dan memprediksi umurnya hanya 6 bulan.

Pada pertama kali menonton drama ini, reaksi saya biasa saja, tidak ada yang aneh. Sampai adegan bergulir dan vonis kanker empedu tersebut terekspos, baru kemudian rasa penasaran saya keluar dan ingin mengetahui bagaimana jalan cerita drama ini. Apakah jalan ceritanya sama seperti cerita tentang penderita kanker lainnya ataukah berbeda.

Jujur, cerita ini cukup menguras emosi dan air mata, mungkin karena saya menempatkan diri sebagai tokoh wanita tersebut atau mungkin juga karena saya adalah seorang penderita kanker juga. Alur cerita yang sederhana seolah memberitahukan kepada semua orang tentang perasaan seorang penderita kanker, baik itu penderita yang sudah stadium lanjut maupun penderita yang masih stadium dini.

Pada dasarnya, ketika seseorang mengetahui dan mendengar diagnosis dokter bahwa dia menderita kanker merupakan saat-saat yang terberat. Bahkan, untuk memberitahukan berita tidak menyenangkan itu kepada orang-orang yang disayanginya pun merupakan hal yang sangat berat. Maka tidak heran bila seorang penderita kanker lebih dahulu menyimpan hal tersebut untuk beberapa waktu, sampai suatu saat dia benar-benar siap untuk memberitahukannya.

Bukanlah hal yang mudah mengetahui penyakit kanker bersarang di tubuh, dan bukanlah hal yang mudah pula untuk dihadapi, baik oleh dirinya sendiri (si penderita) maupun oleh orang lain yang berada di sekitarnya. Dibutuhkan kekuatan, ketegaran dan kesabaran yang lebih besar untuk menerima dan menghadapinya.

Ada saat-saat dimana seorang penderita kanker merasa ingin sendiri selama hidupnya, karena dia tidak ingin memberatkan orang-orang di sekitar dengan keadaannya. Ada saat-saat dimana seorang penderita kanker merasa putus asa dan ingin melarikan diri dari realitas, karena dia merasa Allah tidak adil. Ada saat-saat dimana seorang penderita kanker merasa sangat bahagia dan beruntung, karena mendapatkan perhatian yang lebih baik dari orang-orang di sekelilingnya. Ada saat-saat dimana seorang penderita kanker merasa sangat dihargai, karena tidak dikucilkan. Dan ada banyak saat-saat berbeda lainnya yang membuat emosinya cepat berubah.

Dengan prediksi dokter untuk hidup selama 6 bulan lagi, maka si wanita tersebut mencoba menghabiskan hari-harinya dengan semua kegiatan atau hal-hal yang ingin dilakukannya. Dia membuat daftar keinginan yang harus dipenuhinya sebelum dia meninggal. Berkencan dengan lelaki pujaanya, berwisata sendiri ke tempat yang dimimpikannya, menghabiskan waktu untuk ibunya, meminta maaf kepada orang-orang yang pernah disakitinya, dan kegiatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Dia mewujudkan semua keinginannya tersebut karena kanker yang berada di tubuhnya semakin parah, dia menghabiskan seluruh waktunya untuk membuat kenangan indah sebelum dia meninggal. Sebenarnya, kita dapat melakukan semua hal yang kita inginkan sebelum mengetahui adanya penyakit mematikan yang ada di tubuh atau mendengar prediksi berapa lama lagi umur kita.

Kita dapat bahagia selama kita mau dan menginginkannya, karena yang menciptakan kebahagiaan itu adalah kita sendiri, tidak ada korelasinya sama sekali dengan parah atau tidaknya penyakit kita. Umur itu rahasia Allah, tidak ada yang mengetahuinya dengan pasti. Maka, nikmatilah hidup dengan sebaik-baiknya, lakukan segera hal-hal yang selalu ditunda, wujudkan cita-cita dan impian, dan jangan pernah menunggu kedatangan malaikat maut untuk mencoba bahagia. Bahagiakanlah diri Anda sebelum vonis apa pun menghampiri hidup J



210712

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis