Terlalu
memaksakan diri untuk melakukan sesuatu itu memang tidak baik, terlihat jelas
pada hasilnya. Suatu proses yang dilakukan secara terpaksa ataupun memaksa maka hasilnya tidak akan maksimal. Seperti itulah
yang saya rasakan, feel untuk membuat desain dalam mengikuti berbagai kompetisi
desain membuat saya sedikit “memaksa” diri. Awalnya sie pelan-pelan, sersan
(serius tapi santai), eh lama-lama berasa dikebut sendiri dan jadi hantam kromo
begini, akhirnya saya sendiri yang mulai stuck, hahaha…
Begitu
juga di awal menyusun (kembali) schedule kesibukan sehari-hari. Maklum,
semenjak menjabat sebagai seorang istri, saya harus pintar-pintar me-manage untuk melakukan smeua hal yang saya inginkan. Ah,
terkadang saya ini memang terlihat sangat “rakus” dalam menghabiskan waktu…
Saya
kira bukan hanya saya saja yang memiliki pemikiran seperti ini, seperti orang
yang sangat haus akan waktu, seperti orang yang ingin menempatkan segala
rencana dan keinginan dalam slot-slot waktu tertentu, seperti orang yang ingin
memiliki kekuatan khusus untuk memudahkan semua rencana berjalan sesuai
keinginan.
Hey,
itu semua memang hanya angan-angan, kita tidak akan pernah mendapatkan waktu
lebih atau kurang dari 24 jam. Semua orang memiliki jatah waktu yang sama dalam
sehari, jadi titik tolaknya ada pada diri kita sendiri. Tentu saja hal ini
kembali lagi kepada diri kita, tentang bagaimana cara kita melakukan management time terhadap semua rencana
dan keinginan itu.
Saya
suka ini, saya suka itu, saya ingin ini, saya ingin itu, saya mau ini, saya mau
itu, saya melakukan ini, saya melakukan itu, saya memikirkan ini, saya
memikirkan itu, dan seterusnya deh hehehe…. Ah manusia itu memang jauh dari
kata cukup.
Di satu
sisi rasa ketidakpuasan atau ketidakcukupan itu memiliki kebaikan, yaitu
sebagai pemicu semangat kita untuk melakukan hal-hal yang lebih hebat untuk
memperbaiki diri. Tapi di satu sisi lainnya, rasa ketidakpuasan atau
ketidakcukupan itu juga memiliki keburukan, yaitu menjauhkan kita dari rahmat
Allah. Astagfirullah….
Kembali
lagi kepada diri saya sendiri, stuck
ini sebagai pengingat bahwa saya memiliki batas kemampuan, bahwa saya juga
memiliki hal-hal lain yang berpotensi untuk dikembangkan, bahwa saya ini mampu
untuk memberikan hasil karya yang terbaik tanpa harus melalui proses pemaksaan
kehendak.
Lagipula,
saya kan memiliki banyak hobi. Jadi, bila stuck
sedang melanda itu artinya waktu yang tepat untuk melakukan hal yang bermanfaat
lainnya. Begitulah seharusnya cara pandang hidup kita, tidak melulu stuck dan jalan ditempat, ingat masih
banyak jalan yang lain :)
Allahu
Akbar, Maha Besar Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
semua umat-Nya. Alhamdulillah ya Rabb… terima kasih atas semua karunia yang
telah Engkau berikan kepada hamba ^^
-100414-
1 komentar:
Irda...very good. Baguuuuus banget titik
Posting Komentar