10 April 2014

Judulnya Memaksakan Diri

Terlalu memaksakan diri untuk melakukan sesuatu itu memang tidak baik, terlihat jelas pada hasilnya. Suatu proses yang dilakukan secara terpaksa ataupun memaksa  maka hasilnya tidak akan maksimal. Seperti itulah yang saya rasakan, feel untuk membuat desain dalam mengikuti berbagai kompetisi desain membuat saya sedikit “memaksa” diri. Awalnya sie pelan-pelan, sersan (serius tapi santai), eh lama-lama berasa dikebut sendiri dan jadi hantam kromo begini, akhirnya saya sendiri yang mulai stuck, hahaha…

Begitu juga di awal menyusun (kembali) schedule kesibukan sehari-hari. Maklum, semenjak menjabat sebagai seorang istri, saya harus pintar-pintar me-manage­  untuk melakukan smeua hal yang saya inginkan. Ah, terkadang saya ini memang terlihat sangat “rakus” dalam menghabiskan waktu…

Saya kira bukan hanya saya saja yang memiliki pemikiran seperti ini, seperti orang yang sangat haus akan waktu, seperti orang yang ingin menempatkan segala rencana dan keinginan dalam slot-slot waktu tertentu, seperti orang yang ingin memiliki kekuatan khusus untuk memudahkan semua rencana berjalan sesuai keinginan.

Hey, itu semua memang hanya angan-angan, kita tidak akan pernah mendapatkan waktu lebih atau kurang dari 24 jam. Semua orang memiliki jatah waktu yang sama dalam sehari, jadi titik tolaknya ada pada diri kita sendiri. Tentu saja hal ini kembali lagi kepada diri kita, tentang bagaimana cara kita melakukan management time terhadap semua rencana dan keinginan itu.

Saya suka ini, saya suka itu, saya ingin ini, saya ingin itu, saya mau ini, saya mau itu, saya melakukan ini, saya melakukan itu, saya memikirkan ini, saya memikirkan itu, dan seterusnya deh hehehe…. Ah manusia itu memang jauh dari kata cukup.

Di satu sisi rasa ketidakpuasan atau ketidakcukupan itu memiliki kebaikan, yaitu sebagai pemicu semangat kita untuk melakukan hal-hal yang lebih hebat untuk memperbaiki diri. Tapi di satu sisi lainnya, rasa ketidakpuasan atau ketidakcukupan itu juga memiliki keburukan, yaitu menjauhkan kita dari rahmat Allah. Astagfirullah….

Kembali lagi kepada diri saya sendiri, stuck ini sebagai pengingat bahwa saya memiliki batas kemampuan, bahwa saya juga memiliki hal-hal lain yang berpotensi untuk dikembangkan, bahwa saya ini mampu untuk memberikan hasil karya yang terbaik tanpa harus melalui proses pemaksaan kehendak.

Lagipula, saya kan memiliki banyak hobi. Jadi, bila stuck sedang melanda itu artinya waktu yang tepat untuk melakukan hal yang bermanfaat lainnya. Begitulah seharusnya cara pandang hidup kita, tidak melulu stuck dan jalan ditempat, ingat masih banyak jalan yang lain :)

Allahu Akbar, Maha Besar Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua umat-Nya. Alhamdulillah ya Rabb… terima kasih atas semua karunia yang telah Engkau berikan kepada hamba ^^


-100414-

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Irda...very good. Baguuuuus banget titik

Posting Komentar

ShareThis