28 April 2014

Tutuplah Aib Orang Lain, Maka Allah Akan Menutup Aibmu

Seperti biasa, banyak hal positif yang ingin saya bagikan kepada dunia maya lewat tulisan serba guna ini, dan seperti biasa pula, (masih) banyak alasan yang membuat saya belum bisa menuliskannya satu per satu. Ah, time management ini memang pelajaran yang sulit ya, hahaha…

Insya Allah saya akan menambahkan satu komitmen lagi pada hidup saya, komitmen dalam hal berbagi cerita atau hal-hal positif. Hal yang akan saya lakukan ini terinspirasi dari kegiatan rutin yang baru saja saya lakukan sejak 2 bulan ini. Semenjak menikah dan menjabat menjadi seorang istri, saya memiliki banyak perubahan, dan Alhamdulillah perubahan tersebut adalah perubahan yang positif, jadi kenapa harus saya simpan saja toh? :)

Alhamdulillah perlahan saya mulai memperbaiki diri dengan memperbaiki ibadah. Alhamdulillah suami saya adalah seorang yang penuh kasih sayang dan membimbing saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Lewat jalur ibadah saya bisa merasakan banyak hal baik dan mendapatkan banyak rahmat. Alhamdulillah ya Rabb…

Setiap minggu, saya memiliki beberapa jadwal mengaji. Minggu pagi, ba’da subuh, saya dan ummi (ibu mertua) mengikut pengajian dan ceramah agama. Selasa dan Rabu sore, ba’da ashar, saya dan ummi juga mengikuti pengajian membaca Al-Qur’an, memperdalam ilmu tajwid.

Sebenarnya, dari dulu saya tidak pernah mau mengikut berbagai event pengajian atau ceramah agama. Alasannya karena terlalu paranoid akan aliran ajaran agama yang sesat. Sampai akhirnya suami meminta saya untuk menemani ummi mengaji, hingga pikiran saya terbuka lebar kembali, bahwa apa yang selama ini saya takutkan dan saya khawatirkan tidak semuanya terjadi. Allah masih melindungi kami dari hal-hal sesat seperti itu dan kami pun mendapatkan banyak rahmat berupa ilmu pengetahuan.

Nah, Insya Allah saya akan membagikan ilmu pengetahuan apa yang telah saya dapatkan selama mengaji seminggu ini. Biasanya tema yang diangkat saat ceramah adalah membahas hadist satu per satu dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hadist yang dibacakan oleh pak ustadz bersumber dari HR Bukhori dan Muslim (nanti saya cari tahu apa judul bukunya untuk lebih memastikan keabsahannya).

Tema minggu ini adalah tentang aib, yaitu Tutuplah Aib Orang Lain, Maka Allah Akan Menutup Aibmu. Tema ceramah seperti ini sudah sering kita dengar, tetapi belum tentu semua orang dapat melakukannya, dan belum tentu juga kita dapat istiqomah melakukannya. Salah satu hal yang paling sulit dilakukan oleh kita adalah menutup mulut rapat-rapat, menyimpan rahasia (aib) atau tidak mengurusi urusan orang lain. Apalagi (sebagian besar) kaum hawa, yang telah memiliki habit sebagai seorang komentator handal.

Pak ustadz memberikan nasehat bahwa apa pun yang dilakukan orang lain (berbuat aib) hendaklah kita mengingatkannya dan kemudian menutup mulut. “Diam saja… ssstttt… tutup mulutnya ya…” ujar pak ustadz sambil menutup mulutnya menggunakan jari telunjuk. Teorinya memang mudah, tapi prakteknya belum tentu kan?

Setiap mendengar ceramah, seolah-olah saya mendapatkan hidayah kembali. Diingatkan dengan cara yang sederhana namun tetap menggelitik naluri. Begitu pula saat saya berusaha untuk tidak melakukan kesalahan dan mengikuti nasehat beliau. Seperti kemarin saat saya pergi bersama suami menggunakan alat transportasi commuter line. Ada banyak pemandangan yang aneh dan menggelitik lidah saya untuk berkomentar ini dan itu. Sampai akhirnya saya hanya senyam senyum sendiri karena berusaha sekuat tenaga untuk menahan lidah supaya tidak keluar dari mulut (berkomentar).

Subhanalllah… istiqomah berbuat kebaikan memang sulit, tapi tergantung bagaimana niat kita untuk meraih ridho Allah SWT. Tutuplah aib orang lain, maka Allah akan menutup aibmu…


-280414-

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis