Revolusi
kecanggihan teknologi khususnya dalam bidang alat komunikasi memang sangat
cepat berkembang, semua kalangan ikut merasakan dan mengikuti uforia
perkembangannya. Begitu juga saya, meskipun bukan termasuk kalangan fanatik
akan alat komunikasi seperti HP, tapi saya ini termasuk orang yang pernah
beberapa kali mengganti HP (ceritanya ikut-ikutan eksis menggunakan HP canggih
sesuai dengan kocek, hahaha).
Tipe
HP yang saya gunakan memang sederhana tapi memiliki fitur-fitur yang lumayan
canggih untuk tetap mengikuti perkembangan zaman. Meskipun pada intinya fungsi
utama dari HP adalah sebagai alat komunikasi, baik berupa suara ataupun pesan
singkat, namun kharisma kecanggihan fitur-fiturnya tetap menjadi tolak ukur
seberapa canggih alat komunikasi tersebut.
HP
satu lagi yang saya gunakan adalah termasuk salah satu kecanggihan teknologi di
zamannya, zamannya disaat ketika salah satu fiturnya hanya dimiliki oleh merk
tersebut. Namun sejak hampir semua HP yang mengusung tipe android mulai
menjamah fitur unik tersebut maka ke-eksklusif-an dari fitur itu pun mulai
memudar seiring dengan tumbuh suburnya para competitor
dalam fitur yang sama.
Dalam
tulisan ini, apa yang mau saya bahas bukanlah kecanggihan dari alat komunikasi
yang pernah saya gunakan atau yang saya miliki, bukanlah tentang perang
kecanggihan fitur dari merk tertentu, bukanlah tentang keunikan dari alat
komunikasi jadul. Saya hanya ingin mengatakan bahwa betapa alat komunikasi bisa
membuat hidup kita tenang atau justru semakin runyam, bisa membuat hidup
berwarna atau semakin merana, bisa membahagiakan atau justru menyedihkan, bisa
membuka segala macam kesempatan atau membumi hanguskan peluang. Itu semua
tergantung dari bagaimana cara kita menggunakan atau memanfaatkan alat
komunikasi tersebut.
Saya
kembali lagi sebentar pada fungsi utama dari HP kedua saya, dimana semua
aktifitas yang saya lakukan dan berhubungan dengan dunia sosial media
menggunakan kecanggihan fitur-fiturnya. Fitur-fitur tersebut pun tidak akan
berguna bila saya belum mengaktifkan paket internet. Nah, masalah yang sering
melanda HP ini adalah selalu hang karena tidak kuat untuk menampung terlalu
banyak fitur-fitur canggih. Maklum, HP ini meskipun canggih tapi sudah termasuk
ke dalam golongan jadul yang bahkan harga jualnya pun sangat turun.
HP saya
sudah terlalu sering mengalami kejadian hang dan saya mulai terbiasa bila
data-data penting yang lupa di save
atau di back up akan hilang dengan
sendirinya bila saya melakukan reset
ulang. HP saya ini sudah divonis sebagai “lem biru” (lempar yang lama dan beli
saja yang baru), tapi entah mengapa meskipun sering bermasalah saya tetap
menggunakannya.
Seperti
beberapa minggu ini, HP ini mulai bermasalah lagi. Hang untuk kesekian kalinya,
dan ketika telah berfungsi seperti semula, justru saya malas mengaktifkan paket
internetnya, jadilah HP canggih itu hanya berfungsi seperti alat komunikasi
jadul, hanya untuk menelepon atau mengirim pesan singkat saja sedangkan
fitur-fiturnya mulai “mati suri”. Saya memang masih bisa mengakses internet
menggunakan pulsa, tapi saya enggan melakukannya,
mungkin karena saya mulai menemukan ketenang dari ketidakaktifan si HP canggih
ini.
Entahlah,
ada semacam rasa tenang dan nyaman yang saya rasakan dari kondisi “jauh” dari
fitur-fitur canggih alat komunikasi. Saya mulai mendapatkan banyak manfaat dari
kevakuman di dunia sosial media. Saya bisa fokus pada pekerjaan, bisa melakukan
hal-hal lainnya yang sering tertunda karena biasanya saya terlalu sibuk mengurusi
fitur-fitur canggih yang terus menerus berbunyi menandakan adanya hal-hal baru
yang sebenarnya tidak terlalu penting, bahkan saya bisa lebih tenang beribadah
karena bisa meminimalisir dosa dari suguhan berita atau cerita yang penuh
fitnah.
Mungkin
bukan saya saya yang mengalami hal seperti ini, saya yakin ada beberapa orang
yang juga mengalami hal yang sama. Orang-orang yang mulai merindukan ketenangan
dari alat komunikasi. Kerinduan akan fungsi utamanya, yaitu sebagai alat
komunikasi, bukan sebagai alat yang disalahgunakan untuk membuat hal-hal yang
tidak berguna.
Tulisan
ini hanyalah sebagai pelampiasan apa yang saya rasakan. Pada intinya saya hanya
ingin berbagi, bahwa ternyata betapa nyamannya hidup kita bila kita hanya
melakukan apa yang penting untuk dilakukan dan meninggalkan apa yang sebenarnya
tidak penting. Apa pun itu opini yang Anda rasakan, pasti tidak akan sama
dengan opini saya. Maka saya kembalikan lagi kepada Anda semua tentang
bagaimana seharusnya menggunakan alat komunikasi.
Ya,
semua orang memiliki seleranya masing-masing, memiliki pandangannya
masing-masing, memiliki cara yang berbeda dalam menggunakan alat komunikasi. Baik
atau buruknya alat komunikasi pasti sesuai dengan cara penggunaannya sendiri. Selamat
menggunakan alat komunikasi Anda dengan bijaksana :)
-130414-
0 komentar:
Posting Komentar