Pagi ini, ketika angkot yang kunaiki melewati jalanan menuju kota, sekilas aku melihat sebuah kantor pos mungil di pinggir jalan. Kantor pos yang dulu semasa kuliah dulu sering ku kunjungi untuk mengirim surat kepada para sahabat di luar kota.
Kantor pos mungil itu terlihat sangat sepi, tidak ada seorang pengunjung pun di sana, kecuali pak tua, petugas berkacamata yang dari dulu selalu setia menunggu surat atau barang yang akan dikirimkan di atas mejanya. Sekarang semuanya tampak sangat berbeda sekali, berubah 180 derajat bila dibandingkan dengan masa beberapa tahun yang lalu.
Beberapa tahun yang lalu, ketika jejaring sosial seperti facebook atau twitter belum ada, kantor pos ini masih terlihat ramai, ada saja aktifitas yang aktif di kantor pos. Termasuk saya, yang masih dengan setia menjalin komunikasi dengan beberapa sahabat yang berada jauh di luar kota, kami masih sering berkiriman surat, berkorespondensi.
Selalu ada rasa bahagia ketika petugas pos datang mengirimkan surat atau paket dari para sahabat saya. Namun, kecanggihan teknologi sekarang membuat segala hal menjadi mudah, mengobrol pun tidak perlu menunggu waktu yang lama, tinggal ambil ponsel untuk mengirim pesan singkat atau langsung menelpon. Bahkan, bila ada masalah yang ingin diceritakan panjang lebar atau ada dokumen yang ingin dikirimkan, tinggal buka email dan mengirimkan surel untuk orang yang dituju.
Saya masih ingat ketika kuliah dan tamat kuliah dulu, dalam satu bulan saya bisa mengunjungi kantor pos mungil itu sampai beberapa kali. Selain untuk mengirim surat kepada para sahabat, mengirim kartu lebaran atau kartu ucapan selamat ulang tahun, mengirimkan surat lamaran kerja, bahkan saya juga pernah mengunjungi kantor pos pusat hanya untuk mencairkan wesel sebagai honor menulis saya.
Sekarang berubah, saya juga lebih nyaman menggunakan jasa di dunia maya, saling berkirim surel, saling chatting, bahkan mengirimkan lamaran kerja juga lewat email atau menggunakan jasa pengisian formulir online. Kemudahan yang diberikan oleh dunia maya membuat kita melupakan jasa kantor pos.
Tak ada lagi atau sangat jarang sekali melihat seorang petugas pos datang ke rumah saya, terkadang rindu dengan klakson motor berwarna orange para petugas pos itu ketika mengantarkan surat atau paket dari para sahabat saya.
Ada hal-hal yang tidak tergantikan dari sepotong surat, memang surel atau surat yang ditulis tangan bisa dibaca kapanpun kita mau, tetapi tulisan tangan dari seorang sahabat lebih tidak tergantikan, ada rasa senang ketika membaca tulisan tangan mereka. Namun, kembali saya harus mengembalikan semuanya ke masa sekarang, surel membuat surat yang biasa di tulis dengan tulisan tangan kalah pamor. Kecanggihan teknologi membuat jasa kantor pos pun kalah pamor juga, kalah saing, meskipun telah terdapat beberapa fasilitas yang memudahkan para pengunjung untuk menggunakan jasa kantor pos yang lainnya, tapi tetap saja masyarakat sekarang sudah tidak bisa berpaling dari kecanggihan dunia maya, termasuk saya.
Semoga, masih ada harapan bagi kita untuk mengingat dan menggunakan jasa kantor pos.
021111
0 komentar:
Posting Komentar