11 November 2011

Suplemen Antioksidan dan Penderita Kanker Payudara


Banyak orang ingin menjaga kesehatan dengan cara meminum beberapa jenis suplemen yang mengandung antioksidan. Sayangnya, tidak semua suplemen antioksidan baik untuk dikonsumsi. Untuk pasien kanker, beberapa jenis antioksidan justru bisa berakibat bahaya.

Resiko kematian atau kekambuhan pasien kanker payudara yang mengonsumsi antioksidan dapat mengalami kenaikan atau penurunan, tergantung pada jenis vitamin yang dipakai. Berikut penjelasannya.

Diantara 2.300 perempuan pengidap kanker payudara tahap awal yang secara teratur mengonsumsi vitamin C atau E, para peneliti menemukan bahwa resiko kekambuhan kanker lebih rendah bila dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi vitamin selama lima tahun. Sedangkan perempuan yang secara teratur mengonsumsi campuran karetenoid memiliki resiko kematian lebih tinggi akibat kanker payudara bila dibandingkan dengan perempuan yang tidak mengonsumsi. Yang termasuk karotenoid meliputi butrisi seperti vitamin A, beta-karoten dan lutein.

“Menurut penelitian kami, suplemen makanan yang mengandung karotenoid dosis tinggi dapat membahayakan. Pasien-pasien kanker payudara harus berpikir dua kali sebelum mengonsumsinya” kata Heather Greenlee, asisten professor epidemiologi di Columbia University di New York.

Penelitian lain juga menemukan pemberian suplemen beta-karoten untuk perokok dapat meningkatkan resiko kanker paru-paru. Sedangkan untuk antioksidan lainnya, American Cancer Society dan American Institute for Cancer Society Research mengatakan tidak ada cukup bukti untuk merekomendasikan suplemen makanan yang dapat mencegah kanker atau kambuhnya kanker.

Pasien yang menggunakan antioksidan dosis tinggi saat kemoterapi atau radiasi juga berbahaya. Antioksidan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Sedangkan obat kanker dan radiasi bekerja dengan cara menciptakan kerusakan oksidatif pada sel-sel kanker. Jadi, secara teori, antioksidan dosis tinggi dapat mengurangi efektivitas perawatan.

Penelitian yang dilansir Reuters ini menunjukkan bahwa perempuan penderita kanker payudara biasanya menggunakan beberapa jenis suplemen antioksidan. Temuan ini didasarkan pada kuisioner dan data kasus dari 2.264 perempuan di AS yang didiagnosis menderita kanker payudara stadium awal.

Secara keseluruhan, 81% responden mengatakan bahwa mereka akan menggunakan setidaknya satu suplemen antioksidan selama dua tahun setelah didiagnosis, baik dalam bentuk multivitamin atau dalam suplemen vitamin.

Selama lima tahun berikutnya, penelitian ini menemukan bahwa perempuan yang menggunakan suplemen tunggal vitamin C atau vitamin E selama 6 sampai 7 hari seminggu memiliki resiko kekambuhan kanker yang rendah.

Dari 540 perempuan yang meminum vitamin C, 15% diantaranya mengalami kekambuhan kanker payudara, bila dibandingkan dengan 19% dari 1.072 perempuan yang tidak menggunakan suplemen vitamin C. perbedaan tersebut hampir sama ketika para peneliti mengamati vitamin E.

Di sisi lain, perempuan yang menggunakan kombinasi karotenoid memiliki resiko meninggal akibat kanker payudara lebih tinggi. Dari 89 perempuan yang menggunakan karotenoid, 6 sampai 7 hari per minggu, 18% diantaranya meninggal karena kanker payudara, dibandingkan dengan kurang dari 7% perempuan yang tidak menggunakan kombinasi karotenoid.

Menurut Greenlee, banyak manfaat yang terkait dengan vitamin C dan E. Perempuan yang menggunakan suplemen makanan cenderung memiliki kebiasaan sehat secara umum. “Suplemen antioksidan tidak boleh dianggap memiliki efek yang sama. Beberapa jenis di antaranya terdiri dari molekul yang berbeda dan memiliki efek yang berbeda” pungkas Greenlee.


Sumber : detikhealth.com

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis