14 Januari 2012

Bersenggolan, Nyawa pun Melayang


Wah, sudah edan zaman sekarang! Baru saja saya mendengar berita tentang tewasnya seorang pengendara mobil karena sebuah tembakan di pinggul kirinya. Astagfirullah , nyawa seperti tidak ada harganya lagi di zaman ini. Hanya karena cekcok mulut akibat bersenggolan kendaraan, maka nyawa pun melayang.

Emosi akan mudah sekali meledak ketika kita berada dan terjebak di dalam situasi kemacetan. Kondisi lelah, beban pekerjaan, segudang masalah dan ditambah dengan kemacetan yang luar biasa menjadikan emosi seperti tabung gas yang akan segera meledak ketika tersulut sedikit saja gesekan atau percikan api.

Emosi selalu saja menjadi malapetaka yang tidak terkira, hanya karena masalah sepele dapat menyebabkan malaikat maut menghampiri. Dengan segenggam pertikaian Anda dapat menghilangkan nyawa orang lain dengan alasan membela diri.

Masalah ini hanyalah sepele yang bisa dibicarakan baik-baik, tapi ternyata bicara tidak berguna ketika bersenggolan kendaraan karena macet, kemudian cekcok mulut dan sebuah senjata api pun memuntahkan pelurunya hingga merenggut nyawa. Tidak ada lagi namanya pembicaraan baik-baik atau musyawarah, tidak ada lagi kata maaf, tidak ada lagi kata saudara, yang ada hanyalah kata penyesalan.

Betapa nyawa memang tidak ada lagi harganya saat ini bagi orang-orang yang telah dikuasai oleh nafsu emosinya yang sesaat. Betapa kehidupan semakin terasa bengis dan mengerikan bagi sebagian orang yang menjalani kehidupan dengan cara yang baik dan biasa. Betapa kehidupan dapat merenggut kebahagiaan dengan cara kematiannya tanpa pandang bulu.

Sudah seharusnya kita bukan hanya sebagai penonton, kita harus menjadi penyelamat, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain. Selamatkan diri dari jangkauan emosi. Belajarlah untuk meredam emosi ketika tekanan semakin meninggi.

Memang benar, sifat egois kita akan terlihat ketika sedang berada di jebakan macet. Semuanya merasa benar, semuanya merasa bahwa urusan dialah yang paling urgent, bahwa dirinya adalah orang hebat dan terkenal yang harus keluar lebih dulu dari pusat kemacetan itu. Semuanya mejadi egois dan keras kepala, ingin menang sendiri. Dan ketika bersenggolan adalah sebuah percikan api yang dapat menghancurkan segalanya, emosilah yang menjadi penyulutnya hingga kemudian meledakkan segala sesuatu yang ada.

Maka, belajarlah untuk mengendalikan emosi Anda ketika berada di dalam situasi kemacetan. Jangan sampai hanya karena bersenggolan ada lebih banyak nyawa lagi yang melayang.


130112

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis