Gula selalu hadir dalam berbagai makanan dan minuman sehari-hari. Tapi terlalu banyak gula dapat meningkatkan resiko sejumlah penyakit yang mempengaruhi kesehatan. Mengonsumsi banyak gula dapat memberikam efek yang mengerikan bagi tubuh.
Berikut ini beberapa efek mengerikan dari gula, yaitu :
1. Meningkatkan Resiko Diabetes
Mengonsumsi minuman manis, seperti softdrink, minuman buah dan minuman olahraga dapat meningkatkan resiko diabetes tipe 2. Hasil studi baru yang melibatkan lebih dari 310.000 pasien menyatakan bahwa orang yang meminum 1-2 porsi makanan manis sehari mengalami peningkatan resiko diabetes tipe 2 sebesar 26%. Mengonsumsi minuman manis cenderung menyebabkan kenaikan berat badan, yang merupakan faktor resiko untuk penyakit diabetes.
2. Diet Tinggi Glikemik Dapat Menyebabkan Jerawat
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Nutrition & Food Research, makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi kulit. Makanan tinggi glikemik, seperti karbohidrat olahan, minuman manis, dan bahkan buah-buahan tertentu dapat menyebabkan lonjakan besar dalam gula darah bila dimakan.
Sedangkan makanan rendah glikemik, seperti gandum utuh akan dipecah menjadi gula lebih lambat. Sehingga jenis makanan tersebut tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Para peneliti menemukan bahwa orang yang menjalani diet rendah glikemik mengalami penurunan hingga 50% jerawat pada wajahnya.
Sedangkan orang yang menjalani diet tinggi glikemik mengalami kenaikan sebesar 14%. Para peneliti berspekulasi bahwa resistensi insulin pada umumnya terkait dengan makanan diet tinggi glikemik yang memungkinkan sebagai penyebab adanya peradangan dan produksi minyak yang menyebabkan tumbuhnya jerawat.
3. Meningkatkan Resiko Penyakit Jantung
Makan lemak dalam jumlah berlebihan bukanlah satu-satunya cara yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung. Gula juga memainkan peran langsung pada kesehatan. Sebuah hasil studi menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih dari 17,5% kalori dari gula sekitar 20-30% lebih mungkin untuk memiliki kadar trigliserida yang tinggi.
Trigloserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Bila menginsumsi gula lebih dari yang dibutuhkan, maka kelebihan gula dalam bentuk trigliserida akan disimpan dalam sel lemak. Kadar trigliserida yang tinggi dan kadar HDL yang rendah berkontribusi terhadap aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan suatu kondisi pengerasan arteri yang meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke dan serangan jantung.
4. Meningkatkan Kemungkinan Depresi
“Makan gula dan karbohidrat dapat meningkatkan suasana hati, namun dapat memicu tubuh untuk melepaskan hormon serotonin” kata Teitelbaum. Kelebihan gula dapat mempengaruhi suasana hati. Beberapa ahli percaya resistensi insulin mungkin memaksa pelepasan hormon stress kortisol dan GLP-1. “Gangguan perilaku pada umumya dipengaruhi oleh jumlah gula yang dikonsumsi. Fluktuasi kadar gula darah mendorong metabolism dan suasana hati” kata Teitelbaum
5. Meningkatkan Resiko Infeksi Jamur
“Peningkatan kadar gula dalam tubuh dapat membantu fermentasi jamur” kata Teitelbaum. Infeksi jamur di mulut biasanya disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur Candida. Ketika gula darah sangat tinggi, maka kelebihan gula dalam air liur dan urin menyediakan tempat perkembangbiakan yang sempurna bagi jamur.
6. Meningkatkan Resiko Kanker
“Hubungan antara gula dan kanker cukup menakutkan. Meskipun tidak terbukti bahwa gula menyebabkan pertumbuhan kanker di dalam tubuh secara langsung, namun obesitas dapat meningkatkan resiko mengembangkan sejumlah penyakit kanker” kata Bennett.
Sejumlah penelitian menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara mengonsumsi gula dan peningkatan resiko kanker. Wanita yang memiliki kadar gula darah sangat tinggi jauh lebih mungkin untuk menderita kanker payudara.
Asupan Gula Harian yang Ideal
Berdasarkan rekomendasi Britsh Nutrition Foundation, batas maksimal asupan gula harian untuk orang dewasa normal adalah 90 gram atau tidak lebih dari setengah cangkir. Jumlah 90 gram gula tersebut sudah termasuk semua jenis gula, baik gula murni maupun gula buatan, juga yang berasal dari makanan atau minuman yang mengandung gula.
Bila orang mengonsumsi gula melebihi asupan harian yang direkomendasikan, maka tubuh akan meningkatkan pengeluaran kalsium melalui urin, yang menyebabkan karies pada gigi dan beberapa penyakit berat seperti diabetes dan komplikasinya seperti jantung.
Jika seseorang mengonsumsi gula lebih dari 100 gram, maka bisa menurunkan kemampuan sel darah putih untuk membunuh bakteri atau virus jahat dalam tubuh sebesar 40%. Sistem kekebalan tubuh akan mulai berkurang 30 menit setelah makanan dikonsumsi dan akan terus berkurang hingga mencapai selama 5 jam.
Sumber : detik-health.com
0 komentar:
Posting Komentar