Lingkungan tempat tinggal kami memang sudah sering
dihinggapi aksi para pencuri, atau bahasa kerennya maling. Beberapa bulan ini
pencurian mulai beraksi lagi, mulai dari hand phone, uang tunai, laptop, sepeda
motor, tabung gas, kaca spion mobil, bahkan baju yang sedang dijemur pun bisa
raib. Orang-orang yang berada di lingkungan ini juga sudah mengetahui siapa
dalang di balik aksi pencurian, karena sudah pernah dipergoki beberapa kali dan
pelakunya ya itu-itu juga, orang yang sama, maling kambuhan yang sudah pernah
masuk penjara.
Pola yang biasa mereka lakukan adalah berjalan hilir
mudik di depan rumah korbannya, memantau segala situasi dan mencari tahu
kelemahan korbannya. Pola seperti ini sudah terbaca, tetapi yang namanya naas
ya tetap saja ada, kejahatan terjadi karena ada kesempatan atau kelengahan.
Sontak adik saya terbangun dan mencoba mengejar, tapi
mereka berhasil kabur dan melarikan diri. Dua orang yang mengendarai sepeda
motor merk Mio berwarna merah, salah satu pelakunya mengenakan jaket berwarna
hitam dan memiliki postur tubuh yang tinggi. Tetangga sebelah rumah juga
terbangun dan melihat pelaku yang sudah menjauh dari TKP. Suara orang mengaji
yang beralih ke suara adzan subuh di masjid dekat rumah ikut mengiringi
kepergian maling tersebut.
Rumah yang kami tempati ini bukan tergolong besar
sehingga garasi pun tidak ada, jadi mobil di parkirkan di teras rumah. Selama ini
alhamdulillah aman-aman saja, baru hari inilah terjadi pencurian. Mungkin terkesan
“memancing” dan memberikan kesempatan karena memarkirkan mobil di teras rumah,
namun kondisi rumah yang sederhana tidak memungkinkan lagi bagi kami untuk membangun
garasi.
Kami tidak bisa menuduh sembarangan meskipun ciri-ciri
pelakunya memang cocok dengan maling kambuhan yang berkeliaran selama ini, jadi
kami ikhlaskan saja spion mobil itu dan baretan panjang di sisi kanan mobil
(mereka sempat meninggalkan “tanda tangan” berupa baretan), toh sesuatu yang
diambil dari orang lain secara paksa tidak akan menjadi berkah. Lagipula, semua
harga benda ini kan milik Allah, kapan pun Dia ingin mengambilnya kita tidak
boleh marah J
Oh ya, ada satu hal lagi yang membuat saya merasa heran
sendiri. Saya ini tergolong orang yang memiliki gerak refleks, jadi ketika
orang-orang di rumah berteriak “maling!!!” maka saya pun ikutan terbangun dan
berlari ke luar rumah. Saya seperti tidak terkendali sama sekali, terbangun dan
berlari kencang adalah refleks yang tidak menyenangkan, apa lagi saya tidak
tahu apa yang sebenarnya saya kejar. Akhirnya, kepala saya menjadi pusing dan
jantung berdetak sangat kencang, mungkin efek dari serangan kaget teriakan “maling!”
tadi.
Demikianlah kejadian sederhana yang menghebohkan pagi ini,
antara maling kambuhan dengan gerakan refleks merupakan kombinasi tema yang
lumayan pas untuk di bahas.
Tetaplah waspada!!!
260612
2 komentar:
pertama2 saya mau ketawa dulu... bwhahhaha lucu banget itu yang tiba2 bangun terus lari2 ga jelas hihihi.. #piss.. kaya latah gitu ya..
yg kedua ini theme nya baru ya.. 'hore' bener deh warnanya :D
@NF : huahahahaha... saya aja nyengir sendiri kalau mengingat-ingatnya mbak =D
ttg template, biasalah mbak, lagi kumat ini virus eksperimen gonta ganti template-nya, harap maklum :P
Posting Komentar