2 Juni 2012

Terjembab Fakta


Bolehkah malam ini aku sedikit meluapkan perasaan…?
Saat ini aku seperti orang yang linglung, tidak tahu apakah harus bahagia atau bersedih… Semuanya terasa sangat cepat berlalu, dan tanpa aku tahu menahu berita itu menghampiri, jatuh terjembap ke hadapanku, bahwa inilah fakta yang selama ini disembunyikan oleh mereka.

Aku tahu diri dan sadar, karena sampai saat ini aku masih belum mampu mewujudkan apa yang kuinginkan dan apa yang mereka harapkan. Andai mereka tahu bahwa aku sangat ingin, sangat…. Namun, demi kebaikan semua orang aku harus menyembunyikan perasaanku ini, aku tidak ingin membuat mereka semakin khawatir dengan keadaanku.

Ah, betapa banyak hal yang belum bisa aku lakukan untuk membuat mereka bahagia dan bangga. Betapa banyak dosa yang mungkin belum mereka maafkan. Aku tahu kalau mereka mulai merasa lelah dengan diriku yang belum juga dijemput, aku sendiri juga mulai merasakan kelelahan itu, sampai kapan aku menunggu…?

Rentetan fakta yang terbuka itu membuat berita yang disampaikan terasa sangat menusuk relung hatiku. Aku ingin tegar, namun air mataku perlahan menetes… Aku ingin ikhlas, namun rasa sakitnya masih ada. Aku ingin menghadapinya dengan tersenyum, namun masih saja aku menangis perlahan dalam sujud dan kesendirianku.

Sebegitu beratkah hal ini untuk kuterima? Entahlah, melapangkan hati dan menyabarkan diri untuk menghadapinya dengan penuh senyuman merupakan suatu perjuangan yang sangat melelahkan. Bahkan terkadang aku merasa bahwa jarum jam yang ada di tanganku tidak berputar sebagaimana seharusnya, aku merasa waktu berhenti berputar, aku merasa masih berada pada hari yang sama, bahkan aku melupakan hari dan tanggal!

Aku ingin tegar menghadapinya, karena aku tidak ingin terlihat “menyakitkan” di hadapan mereka. Aku tidak ingin mereka ikut bersedih dengan keadaanku ini, meskipun terkadang wajah mereka masih saja memperlihatkan kekhawatiran yang teramat sangat. Aku tidak tahu harus menata hatiku seperti apa….

Meski sulit, dimana terasa semakin sulit karena aku harus menyembunyikan hal ini, dan akan lebih sulit lagi bila aku akan mempertanyakan kepastian masa depanku, maka aku harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan yang terburuk….

Hhhhmmmm…. inilah hidup, mungkin pada saat ini aku sedang berada pada episode yang menguji kesabaranku kembali. Insya Allah ya Rabb… mudahkanlah jalan hamba, tegarkan diri hamba, penuhi hati ini dengan kasih sayang-Mu, bantulah hamba agar bisa berdamai dengan diri ini lagi…


020612

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis