*) Trauma Masa
Lalu
Semua orang memiliki masa lalu dan akan selalu dihantui
oleh masa lalunya, apakah masa lalu yang menyenangkan atau pun masa lalu yang
menyakitkan. Hal-hal menyenangkan yang tertinggal di masa lalu akan menjadi
kebahagiaan tersendiri bagi seseorang, sedangkan hal-hal yang menyakitkan pada
masa lalu tidak jarang yang berubah menjadi bentuk ketakutan atau trauma.
Berbagai cara dilakukan orang-orang untuk melenyapkan
masa lalu yang suram, menyedihkan dan menyakitkan. Mulai dari berbagai macam
terapi hingga mendatangi biro jasa konsultasi, namun ada juga yang menceritakan
semua rasa traumanya kepada sahabat yang dipercaya atau mencoba mengatasinya dengan melakukan berbagai
kegiatan. Semua itu dilakukan agar hati dan pikiran bisa kembali bebas tanpa
terikat dengan rasa trauma yang menyakitkan.
*) Terpendam,
Tersembunyikan, Tertekan
Segala sesuatu yang tidak terlihat (tersembunyikan)
biasanya mengandung hal yang kurang baik. Begitu juga perasaan yang terpendam
dan kemudian disembunyikan. Perasaan sakit hati, kecewa, marah, sedih, nelangsa,
merana atau perasaan negatif lainnya akan menjadi penyakit yang menggerogoti
diri sendiri.
Ada kalanya ekspresi negatif seperti itu harus
dikeluarkan, meskipun resikonya adalah “meledak” di saat yang tidak tepat. Namun,
mengira-ngira kapan saat terbaik untuk mengeluarkan uneg-uneg tersebut akan
menjadi bumerang yang menyakitkan atau justru telah menjadi perasaan yang
terlanjur “basi”. Kesabaran merupakan kambing hitam dari perasaan yang
terpendam dan tersembunyikan seperti ini, hingga akhirnya menjadi tertekan
sendiri. Sebuah ke-dilema-an yang miris yang berada dalam sikap sabar.
*) Penantian
Ada seseorang yang mengatakan hal ini :
“Terkadang aku
berpikir, apakah aku akan berhenti? Berhenti berjalan menuju sesuatu yang aku
sendiri tidak tahu apakah pantas diperjuangkan atau jangan-jangan memang tidak
ada yang kuperjuangkan…?”
Penantian berarti juga menunggu, dimana orang-orang telah
memberikan vonisnya bahwa menunggu adalah hal yang paling membosankan di dunia
ini. Benar, karena dalam masa penantian itu seseorang menunggu hal yang
sebenarnya dia sendiri tidak tahu pasti kebenarannya. Seseorang itu tidak tahu
apakah penantiannya selama ini hanya wasting
time atau justru membuahkan hasil seperti yang diinginkannya.
Manusia hanya bisa berencana, tapi tetap Allah yang
menentukan. Manusia bisa berkeras pada penantiannya, hanya karena nalurinya
menyakini bahwa harapan itu selalu ada dan akan terwujud indah, hingga
terkadang manusia lupa bahwa apa saja bisa terjadi dan kemungkinan itu selalu
ada, banyak dan berserakan. Manusia lebih sering tidak menyadarinya.
*) Khayalan Itu
Memang Indah Teman!
Apapun yang namanya khayalan akan selalu terlihat indah. Semuanya
terlihat begitu sempurna, sesuai dengan apa yang kita inginkan, sesuai dengan
apa yang kita cita-citakan, sesuai dengan apa yang kita impikan. Mau menjadi
apa, kita bisa, mau melakukan apa pun, kita juga bisa, mau menciptakan hal
bagaimana pun, kita bisa, mau berada dimana pun, kita juga bisa. Semua yang
berkaitan dengan 5W + 1H (What, When,
Where, Who, Why and How) bisa kita lakukan.
Hei, wake up!!! Kita berada di dunia nyata, bukan dunia
khayalan yang diciptakan hanya untuk di angan-angankan! Semua itu hanyalah
lembar demi lembar yang segera hilang tertiup angin kenyataan. Angin yang akan
membuka mata untuk melihat bahwa inilah keadaan yang sebenarnya terjadi. Jangan
terlalu larut dalam buaian angan-angan semata, karena hal itu tidak akan
membuat kita berani melangkah lebih jauh, hanya berani bahagia di dalam dunia
imaginer yang sampai kapan pun tidak akan menjadi nyata bila tidak
direalisasikan.
*) Janji
Ucapan adalah hal yang sangat memperkaya dunia, dan janji
merupakan salah satu perhiasannya. Janji yang terlalu mahal dan tidak bisa
terbeli. Atau janji manis yang dengan mudah didapatkan dimana saja. Ada yang
mengatakan kalau janji adalah hutang yang harus ditagih, ada juga yang
mengatakan kalau janji adalah kalimat sakral yang harus segera dipenuhi. Definisi
janji memang sangat banyak meskipun intinya hanya satu, harus segera
ditunaikan/direalisasikan.
“Aku kan tidak janji” adalah suatu penyakit yang merusak
jiwa-jiwa polos pemercaya janji. “Aku hanya mengatakan…bla bla bla” dan kalimat
ini dianggap bukanlah sebuah janji, hanya sebagai sebuah statement atau penjelas yang menerangkan banyak hal. Apakah memang
benar adatnya seperti itu ya, bila kita berjanji harus mengatakan kata “JANJI”
itu juga? Entahlah, pendefinisian setiap orang selalu berbeda terkait tentang
janji.
*) Ketegasan Untuk
Kepastian
Tegas bukan berarti marah. Tegas hanya untuk
mempertanyakan kepastian dari suatu perjalanan yang telah lama dan menuju ke
pintu utamanya masa depan. Apa pun itu, bila tidak ditanyakan maka tidak akan
pernah mendapatkan jawabannya. Apa pun itu, bila tidak ditegaskan maka tidak
akan pernah mendapatkan kepastiannya.
Meskipun kepastian itu sendiri adalah milik Allah SWT,
tetapi kita sebagai manusia juga harus bisa menentukan nasibnya sendiri dengan
mempertanyakan kepastian atas kesanggupan atau ketidaksanggupan seseorang yang
akan membimbing hidup kita. Agar kita mengetahui apakah yang kita perjuangan
selama ini memang layak atau tidak menempati posisi tertentu dalam hidup. Karena
manusia itu selalu membutuhkan kepastian agar dapat melangkah dengan sempurna
menurut jalannya.
*) Masa Depan
Bila semua orang pasti memiliki masa lalu, maka semua
orang juga berhak mendapatkan masa depannya. Bila masa lalu tidak bisa diubah
lagi, tapi masa depan masih bisa kita ubah sesuai dengan apa yang kita lakukan
saat ini. Karena pada hakikatnya, masa depan tercipta atas perbuatan kita di
masa sekarang. Dan sebelum masa depan berlalu menjadi masa lalu atau sebelum
kita berada dalam posisi menyesal, maka pertimbangkan baik-baik apa yang akan
kita lakukan pada saat ini.
Manusia berhak menentukan nasibnya karena manusia diberi
akal, maka kita pun harus menggunakan anugerah akal tersebut untuk memperbaiki
masa lalu dan berusaha membentuk masa depan yang lebih baik lagi. Ingatlah
bahwa kesempatan itu selalu ada, meskipun jarang sekali yang datang sampai dua
atau tiga kali. Keputusan harus segera dibuat agar masa depan tidak melempem
karena kebanyakan memikirkan hal yang ini atau hal yang itu, hingga akhirnya membuang
atau melewatkan kesempatan yang telah diberikan.
090612
2 komentar:
kadang2 masa lalu yang menakutkan/menyedihkan memang suka datang sekelebatan tapi.. harus buru2 di block pikiran itu agar ga merusak mood, susah tapi bisa karena waktu dapat menyembuhkan :D
@NF : benar mb... butuh waktu yang tidak sebentar untuk memmrosesnya... :)
Posting Komentar