25 Agustus 2011

Sakau Kebebasan

Perjalanan hidup membuatku menikmati berbagai pengalaman menarik tentang apa arti dan esensi kehadiranku di muka bumi ini. Berbagai fase telah dilalui, berbagai bumbu hidup, pahit, asam, manis, juga telah dicicipi sedikit demi sedikit. Berbagai cobaan telah mampu menempaku menjadi seseorang yang berubah menjadi lebih baik dari hari ke hari. Berbagai fakta menarik, baik yang menyakitkan maupun yang menyenangkan, pun telah membuat ku menjadi pribadi yang mandiri.

From Google
Pernah mendengar tentang kisah atau pepatah tua tentang seorang katak yang terkurung di dalam tempurung. Si katak merasa puas akan tempatnya yang menyenangkan, aman dan nyaman di dalam ruang tempurung itu. Padahal si katak tidak mengetahui bahwa dunia itu tidak hanya selebar daun kelor, tidak hanya seluas tempurung kelapa yang melingkupinya selama ini, bahwa dunia itu tempat yang sangat luas dan beragam.

Kiasan itu sempurna untuk diriku, yang di masa lalu, saat dimana seharusnya aku benar-benar menikmati hidup dan kebebasan sebagai seorang remaja untuk melakukan apapun yang diinginkan dan mengerjakan semua hal untuk mengejar impian. Dulu aku hanyalah seorang culun yang menjadi anak baik dan penurut, meskipun aku terkurung dalam kebingunan “apa sie yang sebenarnya aku kerjakan? Kenapa aku bingung mau mengerjakan apa”, dan berbagai kebingungan lainnya.

Hobi ku dari kecil memang menulis, apapun itu akan kutulis dan kusalin, dari resep masakan hingga kamus bahasa Inggris, hahaha…. Tapi, mungkin orang-orang tidak melihat bakat alamiku itu dan mereka tidak percaya pada “the power of writing” karena menulis atau menjadi penulis bukanlah pekerjaan yang membanggakan dan menghasilkan uang secara stabil, ya intinya menjadi seorang penulis itu tidak bermasa depan cerah. Akhirnya, hal itu membuatku mengubur impianku, aku berhenti menulis, meskipun pada kenyataannya aku tetap saja tidak bisa menghentikan kebiasaan menulis ini, I love it!

Hingga suatu ketika, di masa ini, di saat aku beranjak menjadi wanita dewasa yang seharusnya sudah memikirkan bagaimana membangun mahligai rumah tangga, ternyata aku menemukan apa kenikmatan kebebasan untuk diri sendiri itu. Mataku terbuka lebar, “Inilah dunia yang luas itu kawan! Inilah dunia yang mampu menopang semua mimpi, impian dan cita-citamu. Semua orang mampu dan bisa memberikan support untuk semua keinginanmu itu”, akhirnya si katak menemukan celah yang menuntunnya untuk keluar dari tempurung kelapanya dan melihat indahnya dunia.

Aku senang, aku bahagia, aku merasakan angin kebebasan menikmati hidup, menjalani hari sesuai yang aku mau, menyapa hari sesuai dengan keinginanku, mengawali hari dengan semua keputusanku, benar-benar menikmati kebebasan yang selama ini hanya terpaut di dalam khayalan. Miris sekali ya? Entahlah, atau aku yang terlalu mendramatisir keadaannya? Tapi, memang itulah yang kurasakan, I very enjoy it. Bertemu dengan teman-teman baru, beramah tamah dengan orang-orang baru, menemukan semangat baru, memasang senyum yang selalu baru, merasakan spirit baru, semua energi positif yang kurasakan mulai berebut untuk mengisi jiwaku yang telah lama terkunci sendiri.

From Google
Namun, pada akhirnya aku tetap harus kembali, pulang. Hatiku berontak, “Aku baru mencicipi kebebasan ini secuil, aku masih ingin menikmatinya, aku masih ingin di sini!”. Ketika hati telah berontak, batin mulai berperang, maka senyumpun perlahan menghilang. Aku berubah. Memang benar, bahwa lingkungan terkadang dapat merubah karakter kita, dan aku mengakui hal itu. Aku merasakan hal yang selama ini belum pernah aku rasakan, jadi di saat aku akan dikembalikan ke tempatku semula dalam tempurung kesendirian dan harus melakukan apa yang tidak aku inginkan, aku merasakan sakit yang luar biasa, aku sakau.

Aku sakau, aku ketagihan, aku kecanduan akan rasa kebebasan. Aku ingin pergi dan berlari mengejar apa yang aku sebut sebagai pembebasan diri, aku sakit, aku menyakiti diriku sendiri dan orang-orang di sekitarku. Konflik demi konflik merusak hubungan komunikasi yang mulai terlihat semakin memburuk sejak aku berubah. Aku tahu, aku paham, dan aku ingin rasa egois akan hidupku menguasai pikiran dan membuat orang-orang mengerti.

Simpul-simpul masalah semakin membesar membentuk bom yang akan meledak kapan pun dia inginkan. Bahkan, rasa sakau yang amat sangat membuat aku serasa dipenjara, tidak bisa melakukan apapun, terkungkung dalam kesedihan lagi, stress berkepanjangan dan berkelanjutan. Jiwa dan pandanganku kosong, aku kehilangan semangat dan spirit hidup. Yang kulakukan hanya menangis dan menangis dan memupuk rasa kesakithatian karena akan ditinggalkan lagi oleh teman-temanku.

Hingga akhirnya Allah kembali memberikan kemurahan-Nya untuk membantu para hamba-Nya. Aku menemukan kekuatan dari bantuan para sahabat, yang memang selalu dapat diandalkan dalam situasi dan konsisi apapun. Aku bertukar cerita, merefleksi ulang kejadian di masa lalu, mencoba melihat lagi bagaimana diriku di masa lalu, mencoba mencari jawaban dari kebijaksanaan yang pernah aku lakukan, semuanya menjadi lebih berwarna dan indah. Aku menemukan jawaban dari puzzle yang telah lama hilang dan ditemukan dalam keadaan yang memprihatinkan.

From Google
“Matahari pun akan tenggelam…” begitu salah satu kalimat dari sahabat yang mampu menyadarkanku. Bahwa, ambisi dan keegoisanku itu akan redam pada saatnya, tinggal diingatkan bahwa sesuatu yang hebat dan menguasai akan tenggelam juga, akan habis masanya, waktulah yang akan terus mengingatkan. Bahwa, pencarian jati diri yang bisa dikatakan terlambat, akan menemukan jalannya dengan cara yang lebih lembut, lebih elegan, lebih manusiawi, dan lebih manis.

Berbagai faktor lingkungan dapat menjadikan seseorang membawa bom waktu kemanapun dia pergi. Berbagai faktor lingkungan mampu untuk membentuk maupun merubah sifat dan karakter seseorang. Berbagai kejadian di masa lalu, semua pengalaman dan pelajaran hidup itu akan berguna dan lebih bermanfaat ketika dibuka lembar demi lembar untuk membantu menemukan kepingan dari puzzle jati diri. Berbagai karakter orang dapat membantu kita untuk menyelesaikan masalah dan membuka wawasan lebih luas tentang arti dan esensi hidup kita.


Selamat menikmati hidup ^___^


Padang - 250811

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis