Form Google |
Sekarang ini semakin banyak acara reality show yang
menunjukkan dan mempertontonkan berbagai keahlian dan keterampilan. Dari bidang
suara, penampilan, atraksi, bicara, memasak, fashion, dll. Berbagai reality
show itu pun datang dari berbagai ide-ide brillian dan dari berbagai penjuru
dunia, meskipun telah kita ketahui bahwa sebagian besar acara reality show yang
menjadi box office adalah berasal dari benua Amerika atau benua Eropa dan
sebagian besar bangsa yang lain beramai-ramai mengadopsinya atau menjiplaknya.
Salah satu acara reality show di dunia televisi
adalah Hell’s Kitchen yang ditayangkan oleh stasiun televisi Star World yang
berasal dari Amerika Serikat dengan Original Channel-nya Fox dan dibuat atas
dasar ide Gordon Ramsay. Acara ini menyusung ide tentang dunia masak memasak, bagaimana
menjadi seorang koki yang professional, baik dari cara memasak, mengatur
makanan, menyiapkan makanan, merasakan detail makanan, semuanya tentang memasak
makanan yang harus benar-benar sempurna. Yup, tujuannya hanya satu, mereka
harus memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para pelanggannya dan
memberikan standard makanan yang benar-benar sempurna, baik dari segi
penampilan maupun rasa.
Saya memang tidak mengikuti acara reality show ini
dari session pertama, bahkan saya hanya menonton session ke-6 dan itupun tidak
menonton keseluruhan episodenya. Saya menonton dan mengikuti perkembangan Hell’s
Kitchen Session 6 ini setelah pesertanya menjadi 9 orang dari jumlah total peserta
16 orang, dan di setiap akhir penayangan
episodenya akan dilakukan proses eliminasi 1 orang dari sisa pesertanya.Semua peserta HK Session 6 berfoto bersama chef Ramsay From Google |
Acara ini penuh dengan makian, cercaan, sindiran,
cibiran, kekerasan, pertikaian, persaingan, dan lain sebagainya, memang semua
campuran emosi itu hanyalah bumbu yang bisa melengkapi meriahnya acara reality
show seperti ini. Namun, intinya adalah, para peserta itu dididik secara fisik
dan mental agar mampu menjadi pribadi yang tangguh, pantang menyerah,
konsisten, teliti, disiplin, dan lain sebagainya juga. Dan, memang, semua reality
show memberikan pemolesan penampilan para pesertanya seperti itu.
Ada beberapa peserta yang menonjol dan membuat saya
terus mengingat nama mereka, ada yang saya ingat karena kecerobohannya, ada
yang karena sikap rendah hatinya, ada yang karena terlalu egois, ada yang
karena kekanak-kanakan, ada yang karena tidak perduli dengan orang lain. Ciri
khas dari setiap karakter individu yang mewakili mereka di dunia dapur dan akan
keluar seiring dengan ketatnya persaingan, apakah karakter mereka akan segera
menghancurkan atau menyelamatkan dari setiap permasalahan.
3 Peserta terakhir yang memperebutkan gelar pemenang HK Session 6 From Google |
Suzanne adalah nama peserta yang paling sering
saya ucapkan dengan intonasi tinggi (meniru cara chef Ramsay memanggilnya) karena
jengkel dengan tingkahnya yang selalu egois dan sok tahu, hahahaha. Van adalah peserta
yang paling sering dimarahin dan dimaki. Tannile adalah peserta yang paling
sering menari jika telah berhasil menyelesaikan tantangan dan saya sangat suka
dengan caranya merayakan kegembiraan seperti itu, I like it. Ariel adalah salah
satu peserta wanita terbaik dan saya mengingat peserta yang satu ini karena
namanya sama dengan Ariel Peter Pan, hehehe. Dan, peserta favorit saya sejak
pertama kali melihat dia memasak adalah Dave!
Saya benar-benar menyukai pria ini, pintar
memasak, rendah hati, berambisi tapi tidak mendominasi, selalu hoki di setiap
kesulitan, dan pantang menyerah, benar-benar pantang menyerah! Beberapa kali
dia terlihat hoki dengan kesulitannya, seperti pilihan bahan makanan buah ara (bahan
makanan yang tidak cocok digabungkan ke dalam menu seafood) yang ternyata justru
berhasil membuat timnya menang dengan keunikan rasa buah ara-nya. Atau
tantangan memasak makanan negara lain yaitu masakan India, padahal Dave sama
sekali tidak tahu apapun tentang resep masakan India dan belum pernah memakan
makanan India, plus dia telah memilih daging babi sebagai inti bahan
masakannya! Whoala… what happen next? Ternyata, untuk sekali lagi dia
mendapatkan hoki dan memenangkan tantangan itu dengan masakan India daging babi
yang diolah dengan berbagai bumbu India dan terasa sangat enak di lidah para
juri. Dia mendapat nilai 3-0! Benar-benar kesulitan yang mampu diubah menjadi
keberuntungan.
Dave Levey From Google |
Hal lain yang membuat saya lebih kagum adalah
sikap pantang menyerahnya, karena Dave menyelesaikan semua tantangan itu sampai
acara ini selesai hanya dengan satu tangan yang sehat. Tangan kirinya mengalami
cedera dan dia sempat merasakan sakit yang teramat sangat, namun dengan sekuat
tenaga dia berhasil dan mampu untuk menjadi juara. Dia bahkan mampu
menyelesaikan pesanan dari 4 meja sekaligus hanya dengan satu tangan! Sehingga Dave
mendapat julukan sebagai “Bandit bertangan satu”. Dia tidak pernah mengeluh dan
justru ambisinya terlihat sangat elegan dengan sikap rendah hatinya itu.
Kesemua peserta dan konflik yang terjadi di dalam
reality show ini telah berhasil membuat emosi saya terbawa suasana dan bercampur
aduk, hahaha. Ada perasaan sedih, senang, bahagia, tertawa, bangga, dan emosi
lainnya. Namun, saya benar-benar merasa terkesan dengan perjuangan seorang Dave
dan sempat berkhayal agar bertemu dengannya dan menyicipin masakan buatannya,
hahaha (ngimpi kali ya?). Semua perjuangannya, pengorbanannya, sikap pantang
menyerahnya, sikap rendah dirinya tidak sia-sia dan mengantarkannya menjadi
seorang pemenang reality show ini dan mendapatkan pekerjaan sebagai Head Chef
di Resto & Bar Araxi, Columbia!
Ya, saya memang kagum kepada Dave dan telah
menjadikan Dave sebagai salah satu orang yang mampu menginspirasi saya dalam mencapai
cita-cita dan impian. Bahwa hidup itu harus dihadapi dengan ambisi yang selaras
dengan sikap rendah hati, kemampuan dan keahlian akan menjadi malaikat hoki
yang mampu menyelamatkan kita saat berada di dalam kesulitan, dan pantang menyerah
terhadap kelemahan dimana kita harus mampu merubah kelemahan menjadi cambuk
pembangkit semangat untuk mencapai tujuan.
NB :
Saya membuat tulisan ini karena baru saja
menyelesaikan menonton acara reality show Hell’s Kitchen Session 6 yang baru ditayangkan
ulang di stasiun Star World.
Padang - 180911
0 komentar:
Posting Komentar