11 September 2011

Secuil Ringkasan Tentang “Bicara”

Baru saja saya menonton acara Mario Teguh di televisi yang bertema “LOE…GUE…END!” saya selalu merasa senang menonton acara tersebut, selalu banyak terkandung ilmu pengalaman hidup di sana, meskipun terkadang saya masih merasa bingung untuk kalimat-kalimat kiasan yang unik dan sulit untuk dimengerti.

Untuk tema yang ditayangkan malam ini pun memiliki segudang makna dan pelajaran hidup. Salah satu diantaranya yang begitu membekas dan ingin segera saya tuangkan ke dalam bentuk tulisan adalah “bicara”. Ya, hanya terdiri dari satu kata tapi memiliki efek yang luar biasa bagi kehidupan. Mungkin kata “bicara” merupakan detail dari sebuah sistem yang disebut sebagai “komunikasi”.
Kita ketahui bersama bahwa komunikasi yang tidak lancar akan menyebabkan berbagai permasalahan. Ngomong salah, eeeh diam pun ternyata makin salah. Seperti itulah gambaran ringkas kalau komunikasi sudah menjadi akar permasalahan. Bicara merupakan salah satu bentuk sikap sederhana untuk mengenal lebih dekat apa itu komunikasi.

Kembali saya kutip salah satu adegan dan kalimat dari pak Mario Teguh adalah (mohon maaf apabila kutipannya tidak benar-benar seperti yang diucap oleh beliau) “Ada sepasang suami istri yang sedang duduk berdua. Suami sedang menonton tv eh istrinya asyik BBM-an. Atau kalau sedang makan berdua di tempat makan, mereka masing-masing sibuk dengan HP-nya. Memang teknologi yang canggih sekarang memiliki dampak positif dan negatif. Mereka dekat tapi tidak terlihat “dekat”, malah terlihat “dekat” dengan orang lain yang berada jauh dari mereka. Kenapa tidak saling bicara? Kalau mau SMS-an, ya SMS-an sama suami/istri yang berada di samping saja, kalau mau BBM-an, ya BBM-an aja sama suami/istri yang berada di samping saja. Kenapa harus SMS-an atau BBM-an atau telepon-an sama orang yang berada jauh dari kita, sementara kita berada lebih dekat dengan orang yang kita sayangi. Pandang wajahnya dan katakan hal itu, bicaralah denganku!. Terkadang kecanggihan teknologi membuat kita berada jauh dari orang-orang yang ternyata berada sangat dekat dengan kita”

Kira-kira seperti itulah rangkuman yang bisa saya tangkap mengenai komunikasi, saling bicara. Semua permasalahan yang tak kunjung selesai di dunia ini sebagian besar bersumber dari tidak sehatnya komunikasi, tidak adanya saling bicara, kalaupun bicara hanya ketika marah.

Sulit memang memulai pembicaraan di dalam suatu hubungan yang telah mengalami kejelekan komunikasi. Tapi, segerakanlah untuk membuka mulut dan berbicara, dari hati ke hati, bukan dari amarah ke amarah.


Medan - 110911

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis