24 Juni 2011

Ketika Sebuah Pernikahan Telah Berada Di Ujung Tanduk…


Ketika sebuah pernikahan telah berada di ujung tanduk, ketika kepercayaan telah memudar yang diikuti rasa penghormatan yang perlahan menghilang di antara dua insan, ketika telah hadir banyak hal yang membuat ketidaksinkronisasian dan ketidakharmonisan pola pikir, dan ketika tujuan, visi dan misi semula mulai mengambang dan membias entah kemana.

Pernikahan merupakan salah satu hubungan rumit yang mempu membuat seseorang mencapai kedewasaan, namun, saat pendewasaan itu belum ditemukan maka sikap kekanakan pun akan bermunculan dan mengaburkan rasa saling pengertian hingga yang mendominasi adalah rasa egois. Ketika ego seseorang muncul dalam sebuah ikatan pernikahan dan bilamana tidak diredam atau dilawan juga dengan rasa keegoan yang sama, maka hidup serasa mengerikan.

Retakan yang diakibatkan dari pengkhianatan, ketidakpercayaan, ketidakpenghargaan dan ketidakpenghormatan, akan berdampak kepada emosi yang akan membusuk membentuk trauma berkepanjangan. Jangankan si suami atau si istri, anak-anak, para keluarga bahkan para teman yang perduli dengan mereka juga akan ikut merasakan kesakitan yang luar biasa.

Retakan yang mulai di tambal dan di perbaiki sering kali masih bisa bertahan hingga di ujung jalan, hingga di ujung kematian, tentu dengan komitmen penuh dan perubahan besar yang mendasar dari masing-masing pribadi. Namun, saat retakan itu mulai bertambah dan tetap di tambal maka akan terlihat perpecahannya, meskipun belum sampai di tempat tujuan, dan akan menjadi sebuah bom waktu yang dapat membunuh siapa saja.

Terkadang, pernikahan itu terlihat sangat indah dengan menyatukan tujuan, visi dan misi antara dua insan yang memiliki pola pikir yang berbeda. Dengan rasa saling menghargai, mereka mulai membangun pola pikir baru, saling support satu sama lain. Dan di lain sisi kebalikannya, pernikahan terlihat sangat mengerikan hingga menyerupai pintu menuju neraka yang sangat mematikan. Ketika tujuan, visi dan misi tidak mendapat support dari masing-masing insan yang dengan sempurna mempertahankan egonya, maka bisa di tebak apa yang akan terjadi. Batu di hantam dengan batu, tinggal menunggu siapa yang lebih dulu akan hancur berkeping-keping….

Hakikat Allah SWT menciptakan manusia yang berbeda jenis kelaminnya, tentu bukan untuk saling menguasai, tentu bukan untuk saling menyakiti, tentu bukan untuk saling membunuh dengan cara yang menyakitkan. Hakikat Allah menciptakan dua manusia yang berbeda adalah untuk saling menyayangi dan mencintai, untuk saling memberikan rasa support, untuk saling membangun dan mengingatkan dikala salah satu ada yang alpa, untuk saling membantu menciptakan kedamaian di hati mereka masing-masing.

Ya Allah, bilamana kami (para manusia yang telah Engkau ciptakan) belum mampu memanfaatkan anugerah rasa cinta dan kasih-Mu sepenuhnya, maka ampunilah kami.
Ya Allah, bilamana ternyata kami saling menyakiti sekeping hati yang rapuh ini, maka ampunilah kami.
Ya Allah, bilamana hati kami telah terkotori oleh tindakan yang mampu untuk membunuh dan memutuskan tali suci pernikahan, maka ampunilah kami.
Ya Allah, bilamana kami masih diberikan kesempatan untuk kembali memperbaiki semua rasa kealapaan dan ketidakselarasan, maka tuntulah kami untuk membuka hati dan pikiran atas semua kebaikan pasangan hidup ini.
Ya Allah, bilamana rasa ketidakpuasaan mulai menguasai hati, maka tenangkanlah hati kami dan anugerahkanlah kedamaian dan rasa kesabaran untuk menerima apa adanya pasangan jiwa kami.
Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui dan Maha Penyayang, maka sayangilah kami dan ampunilah rasa ketidaktahuan kami ini.


Note :
Ketika mata melihat, telinga mendengar, hidung mencium, kulit merasakan, lidah mengucap dan mengecap, pikiran berputar, jiwa dan raga menyaksikan sebuah perpecahan lagi. Aku masih merasakan trauma…. Mulai timbul lagi banyak pertanyaan yang meragukanku, apakah memang seperti ini pernikahan…? Apakah memang terasa sangat mengerikan ya…? Apakah sangat menyakitkan…? Aku ingin menyembuhkan rasa trauma itu, namun mengapa saat aku menjalani recovery perasaan justru mendapat penglihatan yang sangat berbeda. Entahlah…..

240611

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis