3 Juni 2011

Politik Rakyat Ala Dong-Yi dan Peng-ekspos-an Budaya Negara


Beberapa hari lalu saya sempat absen menulis karena mengalami kecanduan menonton sebuah serial drama Korea dank arena rasa penasaran yang sangat tinggi maka saya langsung membaca sinopsisnya. Saya memang menyukai film dan serial drama dari negara tetangga Korea dan Jepang, kagum dengan alur cerita yang natural, unik dan tentu saja menomorsatukan budaya tradisional mereka. Namun bukan berarti saya tidak cinta Indonesia, justru saya bangga meskipun dunia film Indonesia masih berada di dalam komunitas “penjiplakan besar-besaran” namun tetap ada segelintir anak bangsa yang berjuang dan menunjukkan eksistensinya bahwa mereka tidak kalah dengan para negara tetangga dalam hal dunia per-film-an yang unik dan kreatif.

Salah satu film ber-genre drama-politik, begitu saya menyebutnya, yang diangkat dan terinspirasi dari kisah nyata kerajaan Korea adalah berjudul Dong-Yi. Serial drama Dong-Yi berbeda dari cerita yang disuguhkan oleh drama-drama lain yang pernah saya tonton. Memang selalu ada menyelipkan cerita cinta dan kecemburuan, namun dari serial drama inilah saya belajar tentang dunia politik.

Sejujurnya saya tidak menyukai politik, tetapi bukan berbarti saya tidak mengetahui bagaimana sebenarnya sisi kelam dan sisi baik politik itu. Nah, di serial Dong-Yi inilah saya mempelajarinya secara tidak langsung, dan ternyata dunia politik itu memang mengerikan dangan berbagai konspirasi berdarah ya.

Dong-Yi adalah seorang wanita yang mengawali karir di kerajaan sebagai seorang pelayan biro musik. Lambat laun karena dia memiliki intuisi, rasa ingin tahu yang sangat tinggi, keras kepala, kreatif dan pintar, membuat dia menjadi dayang pengawas (seperti security kerajaan), lalu menjadi selir raja, dan akhirnya menolak untuk menduduki jabatan sebagai ratu namun tetap teguh menjadi selir agar bisa leluasa membantu rakyat.

Latar belakangnya adalah sebagai seorang putri pemimpin kelompok pembela rakyat jelata, dimana ayah dan kakaknya dihukum mati karena telah mengalami fitnah dan konspirasi dari para pejabat istana. Berbekal ingin menegakkan keadilan, maka Dong-Yi masuk ke istana dan menguak konspirasi dan KKN apa saja yang didapatkannya di istana.

Menjadi seseorang yang keras kepala dengan pendiriannya membuat dia memiliki banyak musuh politik. Awalnya dia hanya ingin mengatakan keganjilan apa saja yang ditemukannya di istana, namun justru sikap jujur itulah yang menyeretnya ke dalam dunia politik hingga mengalami beberapa kali percobaan pembunuhan.

Dia hanya seorang wanita yang ternyata bisa mengguncang dunia politik sebuah kerajaan dengan kejujurannya. Satu hal yang saya kagumi dari sosoknya adalah, dia selalu memegang teguh pendiriannya, memegang teguh apa yang memang benar dan telah dibuktikan meski apa pun resikonya, bahkan nyawa sekalipun tetap dia korbankan. Karakter yang tidak dimiliki oleh sebagian besar pemain politik di tanah air ini, miris rasanya melihat rasa kejujuran yang sudah lama hilang, atau bahkan kejujuran itu sendiri sudah sering mengalami manipulasi hingga rakyat bingung siapa yang benar-benar bisa dipercaya.

Tanpa sadar Dong-Yi telah membuat sebuah revolusi politik yang benar-benar memihak kepada yang benar. Strateginya dalam menghadapi semua konspirasi membuat dia semakin tangguh dan lihai dalam memutarbalikkan serangan demi serangan dari para musuh politik dan orang-orang yang ingin menjatuhkannya. Sikap rendah hati dan selalu ingin mengatakan kejujuran membuatnya memilki kharisma yang bahkan mengalahkan kharisma rajanya sendiri.

Penolakannya sebagai seorang ratu dan tetap menginginkan posisi sebagai selir juga adalah keputusan yang sangat bijak dan berbeda dengan orang kebanyakan yang sangat haus kekuasaan dana akan melakukan apapun untuk meraih jabatan tertinggi. Aneh, di kisah nyatanya, Dong-Yi memang menolak pengajuan dirinya sebagai ratu! Dan memilih tinggal diluar istana hanya untuk membangun sebuah lembaga keadilan yang memfokuskan untuk membantu rakyat jelata yang sering teraniaya dan mendapat ketidakadilan.

Wah, sebuah usaha yang mungkin belum pernah dilakukan oleh para pejabat di masa sekarang. Jika boleh berandai, jika saja semua orang di dunia politik menganut faham dan mengamalkan politik membela kaum lemah dan menegakkan keadilan dengan resiko apapun, pasti tidak akan ada lagi demonstrasi hati nurani rakyat yang telah dikhianati oleh hukum di negaranya sendiri. Yang seharusnya dirubah bukan hukum dan undang-undangnya, namun pola pikir para praktisinya lah yang harus diperbaiki.

Terlepas dari pembicaraan politik di atas, saya juga ingin membahas tentang kebudayaan yang ditonjolkan oleh serial drama atau film dari Korea dan Jepang. Mereka dengan bangga memperlihatkan pada dunia, seperti inilah kebudayaan kami dan kami bangga atasnya. Mungkin seperti itulah rasa nasionalisme mereka terhadap budaya bangsanya, terlihat dari segi penggarapan budaya yang habis-habisan, tidak setengah-setengah, benar-benar maksimal dan optimal.

Saya yakin dan percaya kalau kita, Indonesia, juga mampu menunjukkan kekayaan budayanya. Justru kita seharusnya lebih bahagia dan senang karena memiliki banyak kaenekaragaman budaya dari sabang sampai merauke, yang jika setiap propinsi membuat serial drama berdasarkan atau terinspirasi dari kisah heroik berdasarkan nilai budaya yang tinggi, maka akan mengantri setiap bioskop di Indonesia ini untuk menanyangkannya!

Hanya saja mungkin para seniman dan budayawan perlu bekerja ekstra keras untuk mewujudkannya. Harus mengekspos secara besar-besaran dengan cara yang maksimal dan optimal pula, sama seperti yang dilakukan para negara tetangga. Saya ingin sekali menonton film tentang Gajah Mada yang elegan dengan budaya jawa yang melekat, atau tentang Cut Nyak Dien sang wanita perkasa yang menjadi pahlawan dengan pemandangan natural dari tanah Aceh sendiri, bahkan masih banyak cerita heroik, cerita rakyat, dongeng, maupun legenda dari seluruh Indonesia yang memang pantas diangkat menjadi sebuah film yang berkualitas.

Salah satu impian saya adalah saya ingin melihat per-film-an Indonesia bangkit dengan mengangkat unsure budayanya yang kental. Saya tidak ingin selamanya menonton dan hanya mengagumi film dan serial drama dari negara lain, saya ingin menonton serial drama tentang Gajah Mada yang berasal dari Indonesia! Mungkinkah terwujud…?



Medan - 300511

0 komentar:

Posting Komentar

ShareThis